Jumat, 12 Juni 2015

Istanbul Museum of Turkish and Islamic Art

Tidak ada komentar:

Bagi yang menggemari barang-barang seni yang dibuat pada ratusan tahun lalu dan kebetulan berada di kota Istanbul, meluangkan waktu di Istanbul Museum of Turkish and Islamic Art bakalan jadi kegiatan yang menyenangkan. Bangunannya sendiri berada tak jauh dari dua destinasi wisata favorit lainnya yaitu blue mosque dan hippodrome.

Di museum tersebut tersimpan koleksi barang-barang dari era kesultanan ottoman di abad ke 14 hingga abad ke 20, era seljuk di abad ke 11 hingga ke 13 hingga ke koleksi-koleksi seni yang berasal dari abad ke 8 dan sebelumnya.

Pengunjung museum tersebut bisa menyaksikan keindahan beraneka karpet turki, kitab suci al-quran yang di buat pada masa yang lalu, kerajinan pahatan kayu dan batu, beraneka kerajinan tangan berbahan gelas yang cantik, porselen, dan juga kaligrafi yang merupakan salah satu kesenian yangmengangkat nama kesultanan ottoman di mata dunia.

Melongok Istanbul Museum of Turkish and Islamic Arts juga akan membawa pengunjungnya kepada sebuah kejadian nyata yang berlangsung pada masa lalu. Dulunya, bangunan museum tersebut sebenarnya merupakan kediaman dari Ibrahim Pasha.

Arsitekturnya di dirikan oleh sultan suleyman khusus bagi kerabat dekat kesultanan ottoman tersebut pada tahun 1500. Ibrahim Pasha sendiri mengabdi di kerajaan ottoman selama 13 tahun lamanya yaitu pada tahun 1523 hingga 1536. Begitu dekatnya hubungan kekerabatan antara Ibrahim dan suleyman hingga roxelana, istri sultan, merasa terancam dengan hubungan tersebut saat Ibrahim lebih berpihak kepada pangeran mustofa untuk dinobatkan menjadi sultan.

Pangeran mustofa sendiri adalah putra dari suleyman dengan istrinya yang lain. Roxelana yang juga menginginkan anaknya di nobatkan menjadi sultan pun memfitnah Ibrahim, sehingga pada tanggal 14 maret 1536 sahabat dari suleyman tersebut di tangkap dan hartanya di sita oleh negara. Ironisnya, roxelana justru bersekutu dengan sepupu dari Ibrahim yaitu Rustem Phasa hingga akhirnya bisa membujuk suleyman untuk membunuh pangeran mustofa dan akhirnya diangkatlah pangeran selim (anak roxelana) menjadi sultan.

Istanbul Museum of Turkish and Islamic Arts telah mendapatkan beberapa penghargaan dari beberapa organisasi di dunia pada tahun 1984 dan 1985. Wisatawan dan penyuka kerajinan seni yang berkunjung kesana bisa menyaksikan tak kurang dari 4000 item koleksi dari masa lalu.

Diantaranya adalah karpet turki. Di seluruh dunia, museum ini memiliki koleksi karpet yang paling banyak. Saking banyaknya, museum tersebut sempat di juluki ‘karpet museum’. Karpet-karpet tersebut berasal dari era seljuk di tahun 1400-an. Terdapat pula karpet-karpet yang di buat di kawasan anatolia yang sering di sebut dengan ‘karpet holbein’.

Koleksi lain dari Istanbul Museum of Turkish and Islamic Arts adalah dokumen bersejarah dan kesenian kaligrafi. Kaligrafi adalah kesenian menulis aksara arab dengan indah . Di museum tersebut bisa di nikmati beraneka gaya penulisan karya kaligrafi beragam ayat-ayat Al-Quran. Pengunjungnya juga bisa menyaksikan buku-buku dan lembaran-lembaran dokumen penting yang di tulis oleh para sultan ottoman, lengkap dengan stempel kesultanannya.

Pahatan-pahatan tulisan pada batu dan patung-patung batu yang berasal dari abad ke 17 juga merupakan koleksi-koleksi yang bisa di saksikan oleh pengunjung museum. Sementara keindahan dari pahatan-pahatan kayu dan beraneka kerajinan era seljuk yang di buat di kawasan Anatolia pada abad ke 9 dan 10 akan membuat para pengunjungnya semakin betah berlama-lama menikmatinya.

Pengunjung museum juga bisa menyaksikan keramik-keramik yang di dapatkan dari hasil penggalian arkeologi di awal abad ke 20. Beraneka barang seni yang terbuat dari gelas, keramik-keramik dinding dan mozaik-mozaik yang pernah di gunakan pada bangunan istana konya kilicaslan di era seljuk juga turut di pamerkan di museum tersebut. Demikian pula beragam perlengkapan istana ottoman yang menarik.

Kecuali di hari Senin, Istanbul Museum of Turkish and Islamic Arts terbuka bagi pengunjungnya setiap hari antara pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.30 petang hari. Sebelum masuk, pengunjung bisa membeli tiket masuk yang di jual seharga 10 TL (sekitar US $5.49)*.

Jika ingin lebih memperkaya khasanah seni dan sejarah masa lalu, sebuah bangunan museum lain yang jaraknya tak jauh dari Istanbul Museum of Turkish and Islamic Arts bisa di datangi. Untuk menuju ke bangunan yang bernama Istanbul Archeological Museums tersebut, para penyuka jalan-jalan dan wisatawan bisa berjalan kaki selama sekitar 10 hingga 15 menit.

Selain beragam koleksi menakjubkan yang indah di pandang mata, pengunjung juga bisa bercengkrama di sebuah taman luas yang merupakan bagian dari kompleks bangunan museumnya. Dari sana, panorama selat bosphorus yang elok bisa di nikmati sambil menghirup udara yang segar atau menikmati beragam kuliner yang di sajikan di café-café terbukanya.

Tak jauh dari tempat tersebut terdapat pula sebuah bangunan berarsitektur menarik yang di masa lalu kerap di kunjungi oleh salah satu sultan ottoman untuk beristirahat sambil menyaksikan putranya berlaga di perlombaan kereta kuda. Koleksi beraneka keramik indah yang menghampar di lantai dan menempel di dinding-dinding nya juga mengasyikkan untuk dinikmati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top