Senin, 01 Juni 2015

MESIR

Tidak ada komentar:



Dari Abu Dzar Ra dia berkata; “Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara (atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir pada lokasi batu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ‘ Abu Dzar berkata; ‘Ternyata saya melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi’ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat itu.’

Mesir atau Rebuplik Arab Mesir adalah sebuah negara yang terkenal dengan  peninggalan peradaban dan sejarah lama. Asal kata Mesir  berasal dari nama cucu  Nabi Nuh As yang bernama Mashorim Bin Baisor Bin Nuh As,karena Beliaulah yang mendirikan kota pertama di Negri ini yang tepatnya di Iskandariyah atau yang biasa di sebut Alexandria,namun waktu itu ia memberikan  namanya kota Arruqudah yang artinya tidur ,dikarenakan waktu itu tidak ada satupun bangunan ,perkampungan,Manusia dan Hewan.ketika sudah beribu tahun berlalu maka masuklah sang raja agung Iskandar Dzul Karnain dan mendirikan kerajaan besar disini dan dinamakanlah kota itu Iskandariyah dan menjadi Ibu kota Mesir sebelum di pindahkan oleh Syayyidina Amr Bin Ash Ra ke Cairo . Di dalam bahasa inggeris pula mesir disebut sebagai Egypt oleh karena suku di mesir adalah suku Qibti.
           Mesir juga mempunyai banyak nama julukan seperti Ardul Anbiya’ (bumi para nabi) dikarenakan banyaknya peninggalan,Makam,sejarah yang di sebutkan dalam Al-Qur’an dinegri ini,seperti Nabi Musa yang berda’wah dan menerima 10 wahyu selama  40 hari di atas Bukit Tursina yang terletak di selatan Mesir dan Ia ditemani oleh Nabi Harun As,di pertemuan air Sungai Nil dan laut merah pula tempat Nabi Musa As bertemu dengan Nabi Khidir As yang terletak di kota Dimyat salah satu kota di Mesir ,begitu pula Nabi Ibrahim ketika di perintahkan Allah untuk meninggalkan istrinya Siti Hajar dan anaknya Nabi Ismail As yang masih bayi,Nabi Ibrahim melangkahkan kaki menuju Negri Mesir dan di Negri ini pula ia memperistri seorang wanita asli Mesir yang bernama Siti Sarah dan karuniakan anak yang dikenal Nabi Ishaq As,begitu pula Nabi yusuf As di Negri ini ia di jual ,menjadi anak angkat raja,masuk penjara,dan di angkat menjadi mentri  dan mendirikan perkampuangan untuk mengatasi Mesir yang dalam 7 tahun mengalami kemakmuran dan 7 tujuh tahun mengalami kekeringan yang hingga kini menjadi wilayah tersubur dan satu-satunya propinsi yang mempunyai tambak ikan  di Negri Mesir,perkampungan itubernama Al-Fayyum .
           Di negri ini pula Nabi Idris As mendakwahkan ajaran tauhid kepada Fira’un yang sehingga dikenal namanya dengan Osiris dan menjadi salah satu dewa tertinggi bagi Fira’un,Karena Nabi Idris lah yang mengajarkan segala ilmu di zaman itu,karena kita pun tahu Nabi idris As adalah manusia pertama di dunia ini yang di anugerahkan oleh Allah SWT orang yang pertama menemukan tulisan,menggambar,membangun bangunan,menjahit pakaian dan banyak lagi tapak tilas dan peninggalan para Nabi di Negri Mesir ini.
  Ardul Auliyak (Bumi para Wali-wali Allah SWT)karena di Mesir ini sangat banyak Jejak Dan Makam Para kekasih dan Wali-wali Allah,disinilah mereka berda’wah,seperti Imam Syafi’I,Imam Waqi’,Ibnu Hajar Al-Asqolani,Robiatul Adawiyah,Ibnu Atoillah Assakandari,Dzin nun Al-Misri,Imam Al-Bhusiri,Syayyidah Nafisah,Syayyidah Zainab dan banyak lagi kekasih-kekasih Allah.
 Ardul Kinanah  (Bumi Para Pemanah) kerana Negri ini adalah pertahanan Islam yang terakhir pada Saat tentara Mongolia yang dipimpin oleh Jenghis Khan meluluh lantahkan Negri-negri Islam yang terkenal dengan banjir darah,dengan bengisnya mereka membantai tak peduli orang tua yang lemah yang tak berdaya,wanita-wanita hamil,anak kecil bahkan mahluk hidup seperti kucing mereka bunuh ,hingga sampailah mereka di tanah Mesir sehingga tentara mongol di kalahkan dan di tawan, dan di Negri ini pula Sulthan Solahuddin Al-Ayyubi pahlawan perang salib menyusun tak-tik perang dan membangun benteng yang kokoh dan berdiri hingga hari ini dan Alhamdulillah berkat jasa Beliau umat Islam bisa kembali Berjaya memenangkan perang Salib,merebut Baitul Maqdis dari bangsa Nasrani,mengganti Dinasti Fatimiyah yang bermazhabkan Syi’ah dengan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah .
        Ummu Ad Dunya (ibu dunia) karena di mesir inilah berdirinya kerajaan dan peradaban pertama yang besar di dunia dan melahirkan para pemikir dan orang-orang pintar dimasanya, seperti mendirikan bangunan pencakar langit yaitu Pyramida yang hingga kini masih dapat di saksikan kemegahannya dan tidak dapat dipecahkan misteri pembuatannya oleh Arsitek Modern hingga wajar membuat Fira’un berbangga diri dan mengaku dirinya sebagai tuhan.
        Madinah Alfu Manarah (Negri seribu Menara) Karena banyaknya Masjid tua dan modern identik dengan menara-menara indah dan tinggi,tidak Cuma Masjid,Gereja Qobtik,dan kuburan-kuburan disinipun banyak yang memakai menara.
         Khazanah peradaban masa lalu yang kekal di bumi Mesir hingga ke hari ini telah mengangkat martabat Mesir di mata dunia sebagai salah satu sebuah negara wisata yang berhasil menarik minat ramai orang untuk mengujungi bumi Mesir. Khazanah tersebut mengingatkan kita tentang sejarah lama Mesir yang telah dibangunkasn sejak 7 000 tahun yang lampau iaitu kira-kira 3200 SM dan melalui pelbagai kerajaan dan bentuk pemerintahan dari zaman Pharaonic berlansung sehingga 332 SM iaitu selama 2800 tahun yang diperintah seramai 330 firaun dan Kerajaan Hellenistic. Kemudian muncul kuasa Islam dan membuka Mesir pada tahun 639M di bawah pemerintahan Khalifah Umar bin Al Khattab yang mengarahkan Amru bin Al Ash Ra memasuki Mesir dan menancapkan bendera Laa Ilaha Illallohu sebagai lambang bahwa islam sudah dikuasai oleh Islam,dengan berjalannya waktu Dinasti Islam pun silih berganti dari Dinasti Umayyah,Abbasiyah,Thuluniyah,Fathimiyyah,Ayyubiyah,Mamaluk Turki Usmani dan masing-masing dinasti meninggalkan corak-corak sendiri pada bangunan sehingga mesir kaya dengan keindahandan uniknya.
         Mesir terletak antara benua asia dan Afrika, meskipun orang banyak menganggap sebagian dari Afrika, karena lebih dari 90% datarannya ada di Afrika, Posisi Mesir yang dekat dangan Asia dan bersebrangan dengan Eropa memang keliahatan srategis. disebelah utara berbatasan dengan laut tengah, sebelah selatan berbatasan dengan sudan, sebelah barat dengan Libya sebelah timur  laut merah yang memisahkan mesir dari benua asia . Negara yang luasnya lebih besar 2 kali dari pada pulau Sumatera ini adalah produsen katun terbesar dan merupakan eksprotir kapas keenam dunia.Selain juga termasuk negara dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak, terutama kota kairo yang terkenal padat.

Sebagai pemilik peradaban lama, Mesir gencar menjual pariwisata budayanya.Devisa yang diperoleh mencapai US$ 3,4 milliar dengan jumlah wisatawan melampaui limit 2 juta setiap tahun.Nilai ekspornya sendiri hanya US$ 7,1 Milliar sementara nilai ekspor US$ 17,5 milliar.namun demikian Mesir menyimpan harapan income yang tinggi pula dari terusan suez hingga 2002 sebanyak US$ 1,819 milliar telah masuk ke kantong negara lewat sektor ini.
 Mesir mempunyai 4 musim yaitu musim panas (MEI-JUL), musim gugur (AGS-OKT), musim dingin (NOV-JAN) dan musim semi (FEB-APR). dan apabila di Musim dingin suhunya dapat mencapai 3Derajat Celcius sedangkan Musim panas sampai 36 Derajat Celcius.

Keluasan muka bumi Mesir sekitar 1. 001 450 kilometer persegi yang mempunyai hampir 73 juta belum lagi ditambah para pelajar seluruh dunia dari 32 negara dan para turis . dan penduduknya 95 % beragama Islam dan selebihnya Agama Kristen Qobtik ,kehidupan rakyat Mesir di zaman dahulu tertumpu di sepanjang sungai nil yang menjadi sumber kehidupan . Mesir mempunyai 27 Propinsi dan Cairo adalah  Ibu Kotanya. Cairo mempunyai 20 juta jiwa. Jumlah penduduk ditambah dengan orang luar yang datang dengan tujuan belajar, bekerja, melancong dan lain-lain menjadikan  Cairo di antara kota terpadat dan tersibuk di dunia.

 Raja yang terakhir Mesir adalah King Farouq 1,ditumbangkan oleh Jendral Muhammad Nagib dan Gamal Abdun Naser karena salah guna kekuasaan sehinggamenerima kekalahan perang dengan Israel pada tahun 1942 dan sebanyak 77 tanah Palestina direbut oleh Yahudi Israel .18 Juni 1952 di gulingkan dan mengumumkan Mesir sebagai sebuah negara bersistemkan repuplik dan memilih Jenderal Muhammad Naguib sebagai presiden pertama dan  Presiden kedua Jamal Abdul Nasir, ketiga Anwar Sadat, keempat Muhammad Husni Mubarak kelima Mohammad Morsi yang kini ditumbangkan.

Tempat - Tempat dan Tokoh Bersejarah di Mesir

  1. Pyramida

Apabila orang ingin berwisata ke Mesir,pasti yang terlintas di benak fikiran mereka adalah Pyramida,Pyramida identik dengan Negara Mesir karena terkenal dengan kerajaan Fira’un yang berkuasa dan menjadi musuhnya Nabi Musa As.ada istilah orang apabila bertahun-tahun tinggal di Mesir tetapi kalau tidak ada bukti berpose depan Pyramida artinya bohong, kalau dia pernah ke Mesir,tetapi walaupun Cuma sehari di Mesir dan ada bukti foto depan Pyramida baru dipercaya bahwa dia sudah pernah sampai di Mesir.

By the way,Pyramida ini adalah peninggalan dari kerajaan Fira’un yang sudah beribu-ribu tahun lamanya,dan termasuk salah satu dari keajaiban dunia karena pembangunannya masih menjadi misteri para ilmuan dunia,dan sampai sekarang arsitek yang termodern zaman sekarang belum bisa memecahkan proses pembuatan Pyramid karena pembuatannya secara  manual,belum adea peralatan canggih seperti di zaman sekarang ini,dan didalam Pyramida terdapat ruangan dan terowongan  rahasia yang belum terungkap sampai sekarang.

Sebenarnya Pyramida bukan hanya ada di Mesir saja,namun ada juga di Nubia salah satu wilayah Sudan yang berada di selatan Mesir,bahkan Pyramida di Sudan lebih banyak daripada di Cairo,namun bentuknya lebih kecil,dan Pyramida yang paling tua bernama Pyramida Zoser yang terletak di Mempis tidak jauh dari Cairo,tetapi yang sering kunjungi adalah Pyramida Giza atau Cheop dari dinasti ke empat Fira’un,Chifren  atau Kafre dan  Mhacerinos atau Menkaura, Pyramida ini terletak berdekatan dalam satu kawasan  yang disebut Giza,mengingat Pyramida yang paling besar adalah Giza.
  • Pyramid Giza 

Pyramida Giza ini terkenal juga dengan nama Cheop,Pyramida ini merupakan yang  terbesar diantara ketiga pyramida,dibangun oleh Fira’un Giza, Fira’un dinasty IV ,pyramida ini didirikan pada tahun 2690 BC diatas areal seluas 13 acre. Tinggi pyramid ini semula 146 m,- dan sekarang hanya berketinggian 136 m disebabkan oleh erosi pada puncaknya. Jumlah batunya sekitar 2,5 juta m3,dan setiap pembuatan satu Pyramida memakan waktu selama 20 tahun,dan dalam setiap batu mempunyai berat 3-20 ton.

  • Pyramida Khafre 

           Di sebut dalam bahasa inggris Chevren,Pyramida ini di bangun oleh Fira’un Khafre putra Fira’un Giza pada tahun 2650 BC, tinggi pyramid ini mencapai 136 m, panjang setiap sisinya 214 m dan jumlah batunya sekitar 2,2 juta m3.Pada puncak pyramid ini masih terlihat batu-batu yang masih tampak sebagaimana aslinya.namun yang paling kelihatan paling tinggi adalah Pyramid ini dikarenan terletak di tanah yang lebih tinggi.

  • Pyramida Menkaura

           Adapun pyramid Menkaura biasa disebut Pyramida Macherinos ,adalah pyramid yang dibangun oleh Fira’un Menkaura putra Fira’un Kafre dan cucu Dari Fira’un Giza yang mebangun Pyramida yang terbesar pada tahun 2600 BC, tingginya hanya 62 m, panjang tiap sisinya yang dilapisi granit hanya 104 m,Pyramida adalah yang paling kecil dari 3 Pyramida,tetapi Fira’un Menkaura jugalah yang membangun Spink .

  • Patung Sphinx

           Sphinx adalah salah satu monumen yang paling terkenal di dunia ,Karena di setiap buku sejarah di dunia pasti membahas tentang patung ini,patung singa yang berkepala manusia yang melambangkan kerajaan Fira’un yang kuat dan gagah seperti singa dan pintar seperti manusia,dan ada pendapat ulama bahwa wajah manusia Sphinx itu adalah Nabi Idris As atau dalam bahasa Mesirnya adalah Osiris,dan ia dewa tertinggi,Karena Nabi idris adalah orang yang pertama yang mengenalkan tulisan,gambar, menjahit,bangunan,kedokteran dan banyak keilmuannya yang tinggi,dan dunia pun mengakui kertas pertama di dunia adalah kertas Papyrus ,bahan kertas ini terbuat dari pohon Papyrus yang banyak di dapatkan di sepanjang sungai Nil.
Panjangnya bangunan Sphinx ini  70m tinggi 20m. Sphinx dan ketiga pyramid besar termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia,patung Spink ini ditemukan pada tahun 1920,dan dibukan untuk umum pada tahun 1960,hingga kini dikawasan bangunan Spink sedang dalam penggalian dan penelitian,Karena pada tahun 2007 ditemukan terowongan-terowongan yang sudah lama tertimbun.

   2.  MUSEUM TAHRIR

           Museum tahrir terletak di Tahrir Squer yang merupakan Down Town pusat permerintahan Mesir,Mesir mempunyai banyak Museum,dari Museum Islami yang isinya barang-barang peninggalan sejarah di zaman dinasti-dinasti islam,Museum Kesenian sastrawan-sastrawan mesir,mengingat mesir adalah pusat dari kesenian Jazirah Arab.
          Museum Tahrir adalah Museum yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asing,dikarenakan ia menyimpan barang peninggalan-peninggalan kerajaan Fira’aun yang sudah ribuan tahun lamanya,namun yang paling istimewa dari museum ini ialah menyimpan  sebanyak 22 Mummy fira’aun,dan salah satunya adalah Mummy Fira’un Ramses II,yang dianggap para sejarawan ia adalah bapak tiri Nabi Musa As yang ditenggelamkan Allah SWT dilaut Merah,dan uniknya Mummy ini,untuh tanpa diawetkan seperti fira’un-fira’un yang lain.
Museum ini di bangun pada masa pemerintahan Francis pada tahun 1858 M,didalamnya menyimpan 140.000 an lebih artefak,dari patung-patung fira’un,peninggalan kehidupan Fira’un sehari-hari,seperti kain,baju,kancing,sandal bahkan sampai dengan kondom dizaman Fira’un pun ada disimpan disini.
        Ketika mengunjungi Museum,maka seluruh kamera akan dititipkan ditempak khusus sebelum memasuki gedung,didalam sini akan dibimbing oleh guide berbahasa Inggris dengan menggunakan alat modern,sehingga semua pengunjung dalam rombongon dapat mendengarkan dengan jelas apa yang dijelaskan Guide.dalam gedung ini ada 2 tingkat,banyak CCTV pengintai,sehingga hati-hati dalam bertindak,untuk melihat Mummy Fira’un maka Guide akan mengumumkan untuk membeli tiket khusus Mummy sebesar 100 Le.
         Para pengunjung akan menikmati mahakarya kesenian zaman Fira’un,sehingga membuat kita terlena tidak ingat dengan waktu

   3. MASJID AMRU BIN Al-ASH R.A

         Sayyidina Amr Bin Ash Ra merupakan salah seorang sahabat sekaligus pahlawan Islam, dengan kecerdasan dan kepiawaiannya dalam berdiplomasi,pada masa jahiliyah ia menjadi diplomat bagi kaum Quraisy seorang politisi yang cemerlang. Dengan bakat alaminya yang mendekati sempurna, seperti kemahirannya menunggang kuda , negosiator ulung, dan ia juga seorang penyair yang puitis dan fasih bahasanya. Tidak heran, mengapa orang-orang Quraisy mengirimnya untuk melobi Raja Najasyi agar mengembalikan Ja’far bin Abi thalib beserta sahabat Radiallahhu Anhum yang hijrah ke Habasyah untuk menda’wahkan Islam.Karena ia juga yang menantang da’wah islam Karena terlambat masuk Islam,dan setelah masuk Islam ia banyak berjasa,salah satunya adalah menjadi panglima perang yang gagah berani dan juga keahliannya dalam berdiplomasi politik,Ia di perintahkan oleh Khalifah Syayyidina Umar Bin Khattab Al-faruq untuk melanjutkan ekspansinya membuka Negri Mesir yang waktu itu di kuasai oleh bangsa Romawi.

         Ketika melakukan ekspansinya atas perintah Syayyidina Umar bin Khattab RA pada tahun 639 H untuk menguasai mesir pertama peperangan terjadi sangat sengit selama 5 bulan lebih hampir 6 bulan,dan Alhamdulillah dengan izin Allah SWT dimenangkan oleh kaum muslimin atas pimpinan Amru bin Ash RA,dan di tancapkan lah bendera islam atas kalimat “lailaha illallahhu Muhammadar rosulullah “ didaerah Fustath ,ketika Muslimin berkuasa dipindahkanlah Ibu kota Mesir yang dulunya di Iskandariyah ke Cairo sampai saat ini,ketika itu juga beliau mendirikan kota sebagai simbol bahwa kawasan Mesir secara politik berada di bawah bendera Islam, kota itu dinamai Fusthat. Kota tersebut dibangun di atas tanah lapang yang membentang antara Nil dan bukit Muqattham, saat itu di atasnya tidak berdiri satu bangunan kecuali benteng Babylonia yang sedang mereka kepung.Maka dengan demikian Fusthat adalah kota Islam pertama di Mesir. Di awal-awal pembangunannya, Fusthat hanya dihuni oleh orang arab saja,Seiring dengan pendirian simbol politik Islam.

    Rasulullah SAW memberikan contoh sunnahnya,apabila memasuki kota Madinah Al-Munawwaroh,dan penduduk Madinah menyambut Islam dengan tangan terbuka,yang pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid,karena masjid adalah selain tempat beribadah ia merupakan tempat multi fungsi,seperti tempat berda’wah mengajarkan Islam,membuat strategi perang,rapat dan sebagainya,begitulah juga yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Radiallahhu ‘Anhum.

      Manakala Sayyidina Amru bin Ash Ra berencana membangun Masjid bagi kota yang baru saja dimulai pembangunannya itu, beliau berkeinginan membangun sebuah masjid besar di atas tanah yang cukup luas tak jauh dari kediaman resminya. Hanya saja di atas lahan tersebut terdapat sebuah gubuk milik seorang Yahudi tua. Amru bin Ash Ra sudah melakukan negosiasi langsung dengan-nya namun Yahudi tua tersebut menolah untuk menyerahkan tanah milik-nya

     Selaku Gubernur, Amru bin Ash Ra naik pitam dan memerintahkan pembongkaran paksa atas gubuk reot tersebut. Dalam keputus asaan menghadapi kesewenangan gubernurnya, Yahudi tua tersebut memutuskan pergi dari Mesir ke Madinah untuk mengadu ke Khalifah Umar bin Khattab Ra, Dan peristiwa setelah itu mengubah segalanya. Yahudi tua tersebut sama sekali tak menduga bahwa Khalifah yang ditemuinya adalah seorang yang sangat sederhana jauh dari kemewahan yang sedang berbaring di bawah pohon dengan pakaiannya yang sudah bertambal-tambal.

    Lebih terheran heran lagi ketika setelah mengadukan masalahnya, khalifah Umar ternyata marah besar dan meminta-nya untuk mengambil sepotong tulang, lalu dengan ujung pedangnya Umar menorehkan garis lurus di potongan tulang tersebut dan meminta Yahudi tua tersebut memberikan tulang itu langsung ke Gubernur Amru bin Ash Ra di Mesir.

      Seketika setelah menerima potongan tulang dari Yahudi tua itu, Gubernur Amru bin Ash Ra pucat pasi dan serta merta memerintahkan semua bawahannya untuk mengentikan pembangunan masjid di lahan Yahudi tua tersebut dan memerintahkan menghancurkan bangunan masjid yang sudah setengah jadi berdiri disana. Kontan saja tindakan itu membuat Yahudi tua itu terhenyak dalam keheran yang bertubi tubi sejak dia bertemu dengan Khalifah Umar bin Khattab Ra di Madinah.

    Gubernur Amru bin Ash Ra yang kemudian menjelaskan semuanya setelah meminta maaf atas kesewenang wenangnannya. Beliau menjelaskan bahwa tulang yang diserahkan Yahudi tua itu adalah perintah langsung dari Khalifah kepada dirinya selaku gubernur, untuk senantiasa bertindah adil, bertindak lurus baik dari kalangan atas sampai kalangan paling bawah seperti hurup alif yang digoreskan khalifah Umar Al-Faruq di atas tulang tersebut, bilamana tak mampu menjalankan amanah dengan adil maka pedang khalifah Umar Ra sendiri yang akan memenggal kepalanya. Itu sebabnya Gubernur Amru bin Ash Ra langsung pucat pasi menerima peringatan langsung dari Khalifah tersebut.

     Masjid Amru Bin Ash RA ini terletak di daerah Fustat (Misr al-Qadima yang artinya Mesir lama,ibukota Mesir pertama merupakan masjid pertama di Mesir, sekaligus merupakan perguruan pertama yang aktif dalam menyampaikan dakwah Islam sampai abad ke IX M. Ketika ‘Amru bin Ash berhasil melaksanakan misinya masuk daerah Mesir pada tahun 20 H. (641 M.) Masjid Asli bangunan Amr Bin Ash Ra sudah tidak ada lagi sisanya karna ditelan masa dan selalu diperbaharui oleh setiap pergantian Dinasti yang berkuasa,Namun tanah dan daerah ini menjadi saksi sejarah perjalan beliau dan pejuang Islam.


   4. MASJID SULTHAN HASAN

Messaou Tifano, mengomentari mesjid Sultan Hasan ini dengan mengatakan: "Apabila Mesir pada masa Fir'aun patut berbangga dengan pyramid-pyramidnya, maka Mesir pada masa Islam berbanga dengan Masjid Sulthan Hasan”

Megah,Unik,menakjubkan dan terkagum-kagum dalam hati para pengunjung apabila melihat masjid ini, menggambarkan kecemerlangan Islam zaman dahulu kala,dari luar terlihat masjid yang megah dengan arsitektur yang unik,ukiran khas dinasti Mamaluk,apalagi dalam bangunan Masjid,anda akan terpana,dan berfikir bagaimanakah cara orang zaman dahulu dapat membuat bangunan semegah ini,selain Masjid tempat ibadah,didalamnya terdapat asrama kamar-kamar para santri dan Mustsyfa ataupun rumah sakit mengingat Masjid ini juga difungsikan sebagai pondok pesantren pada zamannya.

          Masjid Sultan Hasan dibangun oleh Sultan an-Nashir Hasan bin Muhammad ibn Qalawun (lahir tahun 735 H / 1334 M), salah seorang dari sederatan raja pada Dinasti Mamalik Bahriyyah. Sultan Hasan diangkat menjadi raja di Mesir ketika usianya masih sangat muda, 13 tahun tepatnya pada tahun 748 H atau 1347 M. Karena usianya yang masih sangat muda, maka diangkatlah Bigharous sebagai wakil raja untuk urusan dalam negeri.Masjid ini pertama kali dibangun oleh Sultan Hasan pada tahun 757 H atau pada tahun 1421 Masehi. Mesjid ini dibangun selama tiga tahun berturut-turut tanpa istirahat satu hari pun dengan biaya perhari sebesar dua puluh ribu dinar. Untuk biaya pembangunan ruangan mesjidnya saja menghabiskan anggaran sebesar seratus ribu dinar. Saking besarnya biaya pembangunan mesjid ini, Pantas apabila mesjid Sultan Hasan ini adalah mesjid termahal di antara mesjid-mesjid lain
Begitu masuk ke dalam mesjid anda akan mendapatkan empat ruangan saling berhadapan. Keempat ruangan tersebut adalah tempat mengkaji dan mempelajari fiqih empat madzhab; Maliki, Syafi'i, Hanafi dan Hanbali. Ruangan yang paling besar, tepatnya ruangan yang di dalamnya ada mimbar adalah ruangan untuk mengkaji madzhab Syafi'i,Sultan Hasan termasuk raja yang baik dan cinta dengan ilmu. Masjid megahnya sengaja dijadikan 'pesantren' bagi mereka yang hendak mengkaji fiqih empat madzhab. Semua santri diberikan tempat tinggal gratis, makan gratis, kesehatan yang sudah siap dengan tenaga medis yang sangat profesional, bahkan setiap santri diberikan uang saku perbulan sebesar 100 dirham. Selain fasilitas di atas, Sultan Hasan juga sudah menyiapkan para syaikh sebagai tenaga pengajar profesional yang digaji perbulannya 300 dirham. Jumlah ini sangat besar untuk ukuran saat itu yang rata-rata penghasilan penduduk hanya 40-50 dirham perbulannya. Bahkan gaji tenaga pengajar tersebut sama dengan gajinya Hakim Agung (Qadhi Qudhat) pada saat itu. Sementara tukang adzan dan petugas kebersihan digaji perbulannya sebesar 40 dirham.

Di tengah-tengah ruangan mesjid nampak ada bangunan kecil seperti masjid kecil. Bangunan tersebut adalah tempat berwudhu para santri yang belajar fiqih empat madzhab.
Pada awalnya Sultan Hasan berniat akan membangun empat menara untuk masjid ini. Menara-menara ini fungsinya sebagai tempat adzan yang pada saat itu belum dikenal adanya mikrofon atau pengeras suara. Namun, ketika sedang membangun menara ketiga, tiba-tiba menara itu jatuh sehingga menimbulkan banyak kerugian bahkan sampai merenggut nyawa para pekerjanya dalam jumlah yang sangat banyak. Melihat banyak kerugian itu, akhirnya Sultan Hasan mengurungkan niat pembangunan menara yang ketiga dan keempatnya, dan akhirnya sampai saat ini menara mesjid Sultan Hasan hanya dua.
Di dalam mesjid, tepatnya di bagian ujung masjid, terdapat kuburan Sultan Hasan. Di samping kuburan nampak ada bangku yang terbuat dari kayu yang sampai saat ini masih kokoh dan kuat. Bangku tersebut berfungsi sebagai tempat membaca al-Qur'an para santri atau para peziarah untuk mendoakan sultan Hasan. Bangku tempat membaca al-Qur'an tersebut terbuat dari jenis kayu Abnus dari Sudan. Bangku tersebut juga dilapisi dengan gading gajah yang sangat indah dan unik. Bahkan bangku tersebut juga merupakan bangku tempat membaca al-Qur'an pertama yang terdapat di Mesir. Usia mesjid ini sampai sekarang sudah lebih dari 600 tahun, namun masih nampak kokoh dan kuat.
Sejarawan asal Italia, Messaou Tifano, mengomentari mesjid Sultan Hasan ini dengan mengatakan: "Apabila Mesir pada masa Fir'aun patut berbangga dengan pyramid-pyramidnya, maka Mesir pada masa Islam berbanga dengan Masjid Sulthan Hasan”


Sehinggal Presiden Amerika Obama ketika berziarah ke Mesir hanya 2 tempat saja yang ia kunjungi yaitu Pyramida dan Masjid Sulthan Hasan.

   5. MASJID IMAM RIFA’I

        Tepat disebelah Masjid Sulthan Hasan,terdapat masjid yang tak kalah megah,warnanya mirip,tingginya pun sama,namanya adalah Masjid Riva’i,Di dalam masjid ini terdapat bangku untuk membaca mushaf al-Qur'an yang konon, qari' terkenal asal Mesir Syaikh Abdul Basith, biasa membaca al-Qur'an dengan bangku tersebut.

           Di dalam mesjid, juga nampak tiang-tiangnya yang sangat besar dan megah. Pondasi tiang mesjid dihias dengan ukiran yang sangat cantik. Atap mesjid yang sangat tinggi dengan sentuhan arsitektur tinggi menambah keindahan dan kehebatan mesjid ini. Jendela-jendela dan ventilasi mesjid juga dihias dengan berbagai ukiran yang sangat menarik dan indah yang sampai saat ini tetap terjaga dan terpelihara. Marmer-marmernya yang indah juga turut menghias mesjid ini.
Di bagian ujung mesjid terdapat makan raja Fu'ad Pertama. Di sampingnya juga terdapat kuburan ibunya yang bernama Amirah Fariyal yang meninggal pada tahun 1910 M. Di dalam mesjid juga terdapat kuburan Khadiyu Ismail Basya bersama isteri-isteri dan putra putrinya.
Masih di dalam mesjid, juga terdapat kuburan Raja Faruq, raja terakhir Mesir yang digulingkan, Raja Faruq meninggal dalam pengasingannya di Italia, lalu jenazahnya dipindahkan ke Mesir dan dikuburkan di dalam mesjid Rifa'i ini.

Di dalam mesjid Rifa'i juga terdapat makam Syah Iran, Reza Pahlevi, pemimpin Iran yang digulingkan oleh Imam Khumaini. Setelah digulingkan, Reza Pahlevi tidak diterima oleh negara-negara Islam saat itu, kecuali Mesir. untuk dikuburkan di kota seribu menara ini. Lantai di sekitar makan Syah Iran dipasang marmer yang sangat indah,Menurut penuturan salah seorang tukang kebersihannya, hampir setiap tahun keluarga Syah Iran berkunjung ke makam orang tuanya ini.

Sampai saat ini mesjid Imam Rifa'i tetap dipakai untuk shalat berjamaah setiap waktu dan shalat Jum'at. Setiap hari Jum'at, tepatnya selesai shalat Jum'at, halaqah Dzikir Tariqat Rifa'iyyah masih berjalan sampai sekarang. Bahkan, peringatan kelahiran (maulid) Imam Rifa'i pun berpusat di mesjid ini.
Pada malam maulid Imam Rifa'i, semua murid dan pengikut Tariqat Rifa'iyyah dari seluruh pelosok Mesir berkumpul di mesjid ini. Biasanya diawali pawai dari Mesjid Imam Husain menuju mesjid ini dengan berjalan kaki sambil membaca dzikir dan ibtihal (doa dan sanjungan kepada Rasulullah saw). Acara maulid ini biasanya dimulai setelah shalat Ashar. Tariqat Rifa'iyyah juga mempunyai ciri khusus di mana bendera dan sorbannya berwarna hitam.

Syaikh  Ahmad Al-Rifa'i, tokoh sufi di mana Tarikat Rifa'iyyah, yang lahir dengan nama Ahmad bin Shalih, diketahui memiliki sejumlah nama seperti Ahmad   bin Abul Hasan Al-Rifa'i, Ahmad bin Ali Abul Abbas, Syaikh Ahmad kabir Rifa'i, atau nama lengkapnya Sidi Ahmad bin Yahya bin Huzain bin Rifa'ah. Ia dilahirkan pada bulan Muharram tahun 500 Hijriah/ September 1106 Masehi tetapi ada juga yang menyatakan kelahirannya pada bulan Rajab tahun 512 H/ Oktober-November 1118 Masehi. Sebagian sumber menyebut Syaikh Ahmad Rifa'i lahir di Marokko, tetapi sumber yang kuat menyatakan ia lahir di Qaryah Hassan, dekat Basrah di Irak. Menurut satu cerita, nama Rifa'i berkaitan dengan nama Suku Rifa'i yang tinggal di Makkah sejak tahun 217 H tetapi pindah ke Sevilla di Spanyol. Pada masa kakek Syaikh Ahmad Rifa'i pada tahun 450 H, datanglah keluarga Rifa'i ke Basrah. Oleh karena datang dari barat, maka kakek Syaikh Ahmad Rifa'i memakai nama Al-Maghribi. Sebagian meriwayatkan, ayah dari Syaikh Ahmad Rifa'i yang pindah dari Maghrib ke Irak, tinggal di kota  Ummu ‘Ubaidah di Batha'ih.
            Menurut riwayat, ketika berusia 7 tahun ayahanda Syaikh Ahmad Rifa'i  wafat di Baghdad. Ia kemudian diasuh oleh pamannya, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, yang tinggal di Basrah. Asy-Sya'rani dalam kitab Lawaqihul Anwar menuturkan bahwa Syaikh Mansyur Al-Batha'ih adalah seorang syaikh thariqah. Dalam sejarah hidup Syaikh Ahmad,  ia pertama kali belajar Ilmu Fiqih Mazhab Syafi'i dengan mempelajari Kitab Al-Tanbih dari Syaikh Abul Fadl Al-Wasithi, akan tetapi belakangan ia  lebih cenderung kepada ilmu tasawuf. Kecenderungan kepada tasawuf itu kemungkinan disebabkan oleh lingkungan keluarganya yang menganut gerakan sufisme dan bahkan paman yang mengasuhnya adalah guru besar (syaikh)  tarikat. Bahkan di bawah bimbingan sang paman, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, Syaikh Ahmad Rifa'i memasuki dunia tasawuf secara mendalam sampai ia menggantikan kedudukan sang paman sebagai syaikh.
            Syaikh Sholah ‘Azham, penulis masalah-masalah tasawuf asal Mesir, menuturkan kisah pemilihan syaikh yang patut menggantikan kedudukan Syaikh Mansyur Al-Batha'ih yang sudah tua dan sakit-sakitan. Syaikh Mansyur Al-Batha'ih ingin memilih khalifah penggantinya.  Para murid dan pengikut yang berjumlah ribuan memohon kepada Syaikh Mansyur Al-Batha'ih agar secepatnya memilih putera Syaikh Mansyur Al-Batha'ih sendiri yang bernama Ahmad untuk menggantikan kedudukan syaikh. Namun Syaikh Mansyur Al-Batha'ih malah memilih Ahmad bin Shalih, keponakannya yang sejak kecil telah diasuhnya. Para murid dan pengikut sangat kecewa dengan pilihan Syaikh Mansyur Al-Batha'ih. Mereka diam-diam menghadap isteri Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, memohon agar bersedia membujuk suaminya untuk membatalkan pilihannya pada Ahmad bin Shalih dan memilih Ahmad bin Mansyur sebagai pengganti.
            Faham dengan keinginan murid-murid dan pengikutnya, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih berencana mengadakan sayembara model sufi. Satu hari dipanggilnya sepuluh orang murid senior, termasuk puteranya, Ahmad bin Mansyur, dan keponakannya, Ahmad bin Shalih. Masing-masing mereka diberi seekor burung merpati dan sebilah pisau disertai perintah untuk berlomba menyembelih burung tersebut, dengan syarat dilakukan di tempat tersembunyi yang tidak diketahui oleh siapa pun. Lalu para peserta sayembara itu berhamburan ke berbagai arah untuk menjalankan tugas masing-masing.
            Dalam waktu tidak lama, berdatanganlah para murid senior membawa burung-burung merpati yang telah tersembelih. Setelah itu, puteranya, Ahmad bin Mansyur datang pula dengan burung merpati yang telah tersembelih. Hanya Ahmad bin Shalih yang datang paling akhir dengan burung merpati masih hidup dan belum disembelih.
            Di hadapan murid-murid senior dan puteranya, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih bertanya kepada Ahmad bin Shalih,"Wahai Ahmad, kenapa engkau datang terlambat? Dan kenapa pula burungmu belum  kau sembelih?"
             Dengan takzim Ahmad bin Shalih menjawab,"Maafkanlah saya paman, saya tidak dapat melaksanakan perintahmu. Sebab saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri. Saya tidak menemukan tempat seperti yang paman maksudkan. Saya tidak menemukan tempat yang bebas dari pengawasan. Setiap tempat yang saya datangi senantiasa saya rasakan Allah selalu hadir dan mengawasinya."
            Mendengar jawaban Ahmad bin Shalih, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih dan para murid serta puteranya terpukau. Sebab yang disampaikan Ahmad bin Shalih itu menunjukkan betapa tinggi tingkat muraqabah Ahmad bin Shalih. Untuk itu, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih menetapkan pilihan dengan berkata,"Turiiduna li mahbubikum, wa Allahu yuuridu li mahbubih" (kalian menghendaki orang yang kalian sukai, tetapi Allah lebih menghendaki orang yang Dia sukai). Demikianlah, Ahmad bin Shalih Al-Rifa'i terpilih secara mutlak sebagai pengganti Syaikh Mansyur Al-Batha'ih. Sekali pun mengganti kedudukan Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, namun ajaran yang dikembangkan Syaikh Ahmad Rifa'i tidak sama persis dengan yang diajarkan Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, karena Syaikh Ahmad Rifa'i juga memperoleh ijazah dari guru sufi yang lain, yaitu Syaikh Abdul Malik Al-Kharnubi.
           Ketika  Syaikh Ahmad Rifa'i bertemu dengan seorang wali bernama Syaikh Abdul Malik Al-Kharnubi, ia diberinya pelajaran berupa sindiran: "Orang yang berpaling dia tiada sampai. Orang yang ragu-ragu tidak mendapat kemenangan. Barangsiapa tidak mengetahui waktunya kurang, maka semua waktunya telah kurang." Sindiran itu sangat berkesan bagi  Syaikh Ahmad Al Rifa'i. Setahun lamanya Syaikh Ahmad Rifa'i mengulang-ulang perkataan ini.
            Setelah setahun Al-Rifa'i datang kembali menemui Syaikh Abdul Malik Al-Kharnubi dan meminta wasiat lagi. Syaikh Abdul Malik Al-Kharnubi kemudian berkata, "Sangatlah keji kejahilan bagi orang-orang yang mempunyai Akal. Sangatlah keji penyakit pada sisi semua dokter. Sangatlah keji sekalian kekasih yang meninggalkan Wushul."  Syaikh  Ahmad Al-Rifa'i kembali mengulang-ulang perkataan itu selama setahun dan ia  banyak mendapat manfaat dari perkataan itu karena perkataan itu diresapi, dihayati dan diamalkan.
           Syaikh Ahmad Rifa'i dikenal sebagai rujukan  ilmu thariqah di jamannya, karena ia dianggap memiliki ilmu haqiqat yang tinggi dan sebagai wali qutub yang agung dan masyhur sesudah jaman  Syaikh Abdul Qadir  Al-Jailany. Ke mana pun ia pergi, para pengikutnya selalu mengikutinya. Itu sebanya, para pengikutnya dikenal dengan sebutan "Al-Thoifah Al-Rifa'iyah".
 
 Keteladanan Hidup Syaikh Ahmad Rifa'i
         Salah satu dari sekian banyak  budi pekerti yang diteladankan  Syaikh Ahmad Rifa'i  adalah  seringnya ia mengunjungi tempat orang-orang berpenyakit kusta. Ia tidak sekedar mengunjungi, tetapi  mencuci bersih pakaian orang-orang berpenyakit kusta yang sangat menjijikkan menurut pandangan umum itu. Dipeliharanya orang-orang yang sedang sakit itu dengan mengantarkan makanan untuk mereka dan ia  juga turut makan bersama-sama mereka  tanpa merasa jijik.
           Ketika Syaikh Ahmad Al Rifa'i datang dari perjalanan dan  telah dekat dengan kampungnya,  maka dipungutnya kayu bakar. Setelah  itu dibagi-bagikannya kayu bakar itu  kepada orang-orang sakit, orang buta, orang-orang tua dan orang  yang membutuhkannya. Syaikh Ahmad Rifa'i berkata, "Mendatangi orang-orang yang semacam itu adalah  wajib bagi kita dan bukan sekedar sunnah. Nabi Saw bersabda : "Barang siapa yang memuliakan orang tua muslim, maka Allah akan meluluhkan orang untuk memuliakannya jika ia sudah tua".
            Setiap berada dijalan, Syaikh Ahmad Rifa'i selalu menunggu  lewatnya orang buta, di mana saat  ada orang buta lewat  lalu dipegang dan dituntun serta diantar  sampai ke tujuan. Syaikh Ahmad Rifa'i memiliki kasih sayang bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada binatang. Dikisahkan satu saat  ada seekor anjing menderita penyakit kusta. Kemana saja anjing itu pergi, ia selalu  diusir orang. Anjing itu kemudian dipelihara oleh Syaikh  Ahmad Al-Rifa'i. Anjing itu dimandikan dengan air panas, lalu diberi obat dan makanan, sampai anjing itu sembuh dari penyakit yang dideritanya. Kalau ada orang yang bertanya tentang apa yang telah  diperbuatnya  Syaikh Ahmad Rifa'i selalu berkata , "Aku selalu membiasakan pekerjaan yang baik."
            Syaikh Ahmad Rifa'i kalau kebetulan dihinggapi nyamuk akan  membiarkannya. Ia tidak mengijinkan orang lain untuk  mengusirnya. Syaikh Ahmad Rifa'i berkata, "Biarkanlah dia meminum darah yang dibagikan Allah kepadanya."
             Pada suatu hari ada seekor kucing sedang nyenyak tidur di atas lengan bajunya. Waktu shalat telah masuk. Syaikh Ahmad Rifa'i lalu menggunting lengan bajunya itu karena ia  tidak sampai hati mengejutkan kucing yang sedang lelap tidur itu. Seusai shalat,  lengan bajunya itu diambil dan dijahit lagi.
             Jika ada orang minta dituliskan wafak  kepadanya, maka Syaikh Ahmad Rifa'i akan mengambil kertas lalu ditulis tanpa pena. Anehnya, sewaktu ada orang memberikan kertas yang pernah ditulisnya tanpa pena setahun sebelumnya, ia menolak untuk menulis ulang di atas kertas itu sambil menjelaskan bahwa kertas itu sudah pernah ditulisinya.
               Budi pekerti mulia  lain yang ditunjukkan Syaikh Ahmad Rifa'i ialah ia  tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan. Apabila ia dimaki  orang, ia hanya  menundukkan kepala dan bersujud  mencium bumi dan menangis serta meminta maaf  kepada orang yang memakinya.  Syaikh Ahmad Rifa'i pernah dikirimi surat oleh Syeikh Ibrahim al-Basity yang isi suratnya merendahkan martabatnya. Syaikh Ahmad Rifa'i berkata kepada orang yang menyampaikan surat itu, "Coba bacalah surat itu!"
        Ternyata isi surat itu  adalah  "Hai orang yang buta sebelah, hai Dajjal, hai orang yang membikin bid'ah,  dan berbagai macam caci-maki yang menyakitkan hati."  Setelah  pembawa surat itu selesai membaca surat,  maka surat itu diterimakan kepada Syaikh Ahmad Rifa'i, dan setelah membaca Syaikh Ahmad Rifa'i berkata : "Ini semua benar, semoga Allah membalas kebaikan kepadanya." Lalu  Syaikh Ahmad Rifa'i  berkata dengan bersyair, "Maka tidaklah aku peduli kepada orang yang meragukan aku yang penting menurut Allah, aku bukanlah orang yang meragukan." Sebentar kemudian  Syaikh Ahmad Rifa'i berkata : "Tulislah sekarang jawaban balasanku yang berbunyi "Dari orang rendah kepada Tuanku Syaikh Ibrahim. Mengenai tulisan Tuan seperti yang tertera dalam surat, memang Allah telah menjadikan aku menurut apa yang dikehendaki-Nya dan aku mengharapkanmu hendaknya sudi bersedekah kepadaku dengan mendo'akan dan memaafkanku."
              Setelah surat balasan ini sampai pada Syaikh Ibrahim al-Basity dan dibaca isinya, kemudian Syaikh Ibrahim pergi. Menurut cerita,   tidak ada seorang pun yang tahu ke mana syaikh itu pergi.
                Kisah menggemparkan yang pernah dialami Syaikh Ahmad Rifa'i adalah sewaktu ia melakukan ibadah Haji dan  ketika berziarah ke Makam Nabi Muhammad Saw. Saat itu terlihat  tangan menjulur dari dalam kubur Nabi Saw bersalaman dengan beliau dan beliau pun terus mencium tangan Nabi Saw tersebut. Kejadian itu disaksikan oleh banyak orang  yang  berziarah ke Makam Nabi Saw tersebut. Semua orang takjub dan terheran-heran dengan peristiwa aneh itu.
              Setelah menyaksikan keajaiban gurunya, salah seorang murid Syaikh Ahmad Rifa'i berkata, "Ya Sayyidi! Tuan Guru adalah Qutub!". Syaikh Ahmad Rifa'i  menjawab, "Sucikan syak wasangkamu daripada Qutubiyah".  Lalu  murid itu berkata lagi, "Tuan Guru adalah Ghauts!".  Syaikh Ahmad Rifa'i menjawab lagi, "Sucikan syak wasangkamu daripada Ghautsiyah".
             Menurut Al-Imam Asy-Sya'rani, jawaban-jawaban Syaikh Ahmad Rifa'i atas simpulan muridnya adalah dalil bahwa Syaikh Ahmad Al-Rifa'i  sejatinya telah melampaui "Maqaamat" dan "Athwar",   karena ketinggian derajatnya , kualitas maqam-nya, dan dekatnya dengan Allah sehingga tidak diketahuinya maqam, meski terdapat beberapa maqam.
            Tentang waktu wafatnya Syaikh Ahmad Rifa'i tidak terdapat keseragaman. Sebagian menyatakan Syaikh Ahmad Rifa'i  wafat tahun 578 H di al-Batha'ih, yang lain menyatakan  Syaikh Ahmad Rifa'i wafat di Umm Ubaidah pada 22 Jumadilawwal 578 H atau 23 September 1183 M. Namun ada pula yang menyatakan  Syaikh Ahmad Rifa'i wafat  pada hari Kamis, waktu Dhuhur, tanggal 12 Rabbiul awwal 570 H dengan mengucapkan dua kalimah syahadat. 


   6. UNIVERSITAS DAN MASJID AL-AZHAR

            Pada tanggal 14 Ramadhan 359H / 971M dimulai pembangunan masjid agung ditengah kota Cairo oleh Jauhar As-Shaqly , kurang lebih memakan waktu selama dua tahun, bangunan tersebut digunakan untuk shalat juma't pertama kali pada tanggal 17 Ramadhon 360H/972M. Di sekeliling masjid ini dibangun dua istana megah pada masa Khalifah Al-Aziz Billah. Kedua Istana tersebut dipisahkan oleh sebuah taman yang sangat indah.yang menjadi ciri khas masjid Al-Azhar adalah dalam satu tiang ada dua menara ,yang menggambarkan Saydina Hasan dan Saydina Husen,sehingga dua menara menjadi lambang Al-Azhar As-syarif.


 Masjid Jami" ini terletak disebelah barat taman .Dan tata kota Cairo disekitar istana ini benar-benar menakjubkan, sehingga Masjid Jami' ini di kenal sebagai Jami' Al-Azhar, berasal dari kata Zahra yang berarti cahaya dan berkilauan. Ada yang menisbatkannya kepada nama putri Rasulullah Fatimah Az-Zahra.

Al-Azhar As-Syarif sebuah nama yang tidak asing didengar oleh dunia Islam maupun luar,ia adalah Universitas yang tertua di dunia,oleh sebab itu Mesir terkenal dengan kiblatul ilmi yang artinya kiblatnya ilmu,tercatat sebanyak 32 negara yang mengantar pelajarnya di Al-Azhar saat ini,Universitas ini dibangun pada masa dinasti Fatimiyah yang berkuasa pada tahun 971 M,dinasti yang berpusat di Maroko yang beribu kota di Tunisia dan Mesir adalah pusat keilmuannya.
          Pada awalnya Al-Azhar adalah Universitas untuk menyebarkan pemikiran syi’ah,mengingat dinasti Fathimiyah adalah dinasti yang berpayungkan syi’ah,namun pada saat Sulthan Solahuddin Al-Ayyubi berkuasa dengan menggulingkan Dinasti Fathimiyah,masa itu terjadi perang besar yaitu perang Salib,maka salah satu tak-tik Solahuddin Al-Ayyubi adalah membersihkan orang syi’ah dahulu,karena takut pada saat terjadi perang menghadapi musuh,akan terjadi perpecahan dan peperang dalam Islam sendiri yaitu antara Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dengan syi’ah.
       Sulthan Solahuddin Al-Ayyubi adalah seorang raja yang bijaksana bermazhab Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ,ia mengubah sistim pengajaran Al-Azhar menjadi Ahlus Sunnah wal Jama’ah.banyak para ulama-ulama besar yang mengajar disini sehingga terlahirlah ulama-ulama yang berpengaruh di dunia dari sini,diantara pengajar yang pernah mengajar disini adalaha Ibnu Atoillah Assakandari,Ibnu Hajar Al-Asqolani,Ibnu Khaldun dan banyak lagi.
         Diceritakan pada masa keemasan Islam,banyak orang-orang dari Negara manapun yang ingin belajar di Mesir,termasuk orang-orang eropa cita-cita besar mereka adalah belajar di negri arab,sebagai mana kita di zaman sekarang berangan-angan ingin belajar ke eropa,seperti Negara Jerman,Francis,Inggris,Amerika dan sebagainya,mengingat di Negara arab lebih maju peradabannya daripada Negara manapun.
      Al-Azhar bukan saja mengajarkan ilmu agama tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan umum seperti kedokteran,perdagangan,kesenian sastra dan lain-lain.didalam bidang agama sendiri terbagi menjadi beberapa bidang,terdiri dari Syari’ah Islamiyah,Ushuluddin,Bahasa.
        Khusus untuk bidang agama Islam sendiri tidak dikenakan biaya,sedangkan dalam bidang umum dikenakan biaya,banyak pelajar dari Malaysia selain belajar agama mereka banyak menempuh studi di Al-Azhar dalam bidang kedokteran,dikarenakan Mesir termasuk berkualitas bagus dan jauh lebih murah jika dibandingkan studi dinegara Eropa.

       Al-Azhar University berkembang hingga melebarkan sayapnya dan kini Al-Azhar ada dari tingkat SD,dan cabangnya di daerah-daerah mesir cukup banyak.

   7. MASJID SAYYIDINA HUSEIN

حسين منّى وانا من حسين, احبّ اللّه من احبّ حسينا, حسين سبط من الأسباط.
“Husein adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari diri Husein. Semoga Allah Swt. mencintai orang yang mencintai Husein. Husein adalah salah satu cucu diantara para cucuku.” (HR. at-Tirmidzi).
الحسن والحسين ريحنتاي من الدّنيا.
“Hasan dan Husein adalah dua wewangian saya dari dunia.” (HR. Ahmad, Ibnu Adi, Ibnu Asakir dan at-Tirmidzi).

Masjid Sayyidina Husein terletak satu kawasan dengan Masjid Al-Azhar,dinamakan dengan Masjid Sayyidina Husen karena didalamnya terdapat Makam kepala Sayyidina Husen bin Ali bin Abi Thalib Ra,karena pada masa perang Karbala cucu Nabi Muhammad SAW ini dipancung oleh orang seorang munafiq yang bernama Ubaidillah bin Ziyad,badan beliau di semayamkan di Karbala,sedangkan kepala beliau dipersembahkan kepada Yazid bin Muawiyyah yang pada saat itu sedang berada di Syria.ada yang mengatakan kepala Saydina husen di makamkan di pekuburan Baqi’ Madinah Al-Munawwaroh da nada pula yang mengatakan,pada saat dinasti Fathimiyah berkuasa,maka sang raja memindahkan kepala cucu Nabi Muhammad SAW ini ke Cairo.
          Masjid ini adalah masjid yang tidak pernah sepi penziarah yang berdatangan dari pelosok-pelosok Mesir dan manca Negara,didalam Masjid ini pula tersimpan barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW seperti pedang,rambut,tapak kaki,jubah dan barang-barang keseharian Rasulullah SAW,namun tidak dibuka untuk umum dan hanya di pamerkan pada saat di hari besar Islam saja.
Ibnu Hajar memberitahukan sebuah hadits dari suatu sumber yang diriwayatkan dari Ali, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Pembunuh Husein kelak akan disiksa dalam peti api, yang beratnya sama dengan siksaan separuh penduduk dunia.”
Abu Na’im meriwayatkan bahwa pada hari terbunuhnya Sayyidina Husein, terdengar Jin meratap dan pada hari itu juga terjadi gerhana matahari hingga tampak bintang-bintang di tengah hari bolong. Langit di bagian ufuk menjadi kemerah-merahan selama enam bulan, tampak seperti warna darah.
Sayyidina Husein sungguh telah memasuki suatu pertempuran menentang orang yang bathil dan mendapatkan syahidnya di sana. Menurut al-Amiri, Sayidina Husein dikarunia 6 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Dan dari keturunan Sayyidina Husein yang meneruskan keturunannya hanya Ali al-Ausath yang diberi gelar “Zainal Abidin”. Sedangkan Muhammad, Ja’far, Ali al-Akbar, Ali al-Ashghor dan Abdullah, tidak mempunyai keturunan (ketiga nama terakhir gugur bersama ayahnya sebagai syahid di karbala). Sedangkan anak perempuannya adalah Zainab, Sakinah dan Fathimah.

   Ulama meriwayatkan bahwa Sayyidina Hasan Ra. adalah orang yang paling mirip Rasulullah Saw. antara dada sampai kepalanya. Sedangkan Sayyidina Husein Ra. adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah Saw. antara leher sampai bagian tengah badannya.
  Diceritakan pada saat bilal Bilal Bin Rabbah Ra (tukang azan Rasulullah SAW),setelah wafatnya baginda Nabi Muhammad SAW Sayyidina Bilal bin Rabbah Ra merasa sangat sedih,ia tidak bisa melihat segala sisi Madinah,karena teringat akan kenang-kenangannya bersama Rasulullah SAW,sehingga ia tidak pernah lagi melantunkan azan,dikarenakan setiap menyebut Nama Nabi Muhammad SAW dalam azan ia selalu menangis,dan setiap selesai azan pasti kebiasaan beliau mendatangi rumah Nabi Muhammad SAW.dengan kesedihan yang sangat mendalam akhirnya ia meninggalkan kota Madinah Munawwaroh menuju Syria,setelah sekian lama meninggalkan kota Madinah,maka dalam mimpinya ia di Rosulullah SAW agar menziarahi kuburnya,akhirnya Sayyidina Bilal bin Rabbah memutuskan pergi ke Madinah untuk menziarahi makam Nabi Muhammad SAW.
       Melihat Bilal bin Rabbah Ra datang,maka sahabat rindu untuk mendengar dengungan azan dari suaranya yang merdu,maka Abu Bakar Assiddiq Ra pun datang untuk merayu beliau untuk azan,tapi tidak berhasil,setelah itu datanglah Umar bin Khattab Ra memintanya untuk azan,tetapi Bilal masih dalam pendirian tidak mau azan,karena selalu teringat dengan Rasulullah SAW dan akan menciptakan
       Maka datanglah Saydina Hasan dan Husen untuk membujuknya untuk azan,dengan rayuan cucu kesayangan Nabi Muhammad SAW ini,membuat Saydina Bilal bin Rabbah Ra luluh,akhirnya naiklah bilal kemenara azan,walaupun pada akhirnya Bilal pada saat menyebut ‘’ashadu anna muhammadarrosulullah’’ bilal tak dapat melanjutkan azannya,dan madinah mengalami kesedihan yang kedua kalinya seperti waktu meninggalnya Rosulullah SAW.
Sayyidatuna Fathimah az-Zahra ketika mengunjungi Rasulullah Saw., pada waktu beliau sakit yang terakhir dengan ditemani oleh putranya Sayyidina Hasan dan Husein Ra. Ia berkata kepada Rasulullah Saw.: “Ya Rasulullah ini adalah kedua putramu, maka berilah warisan keduanya.”
Lalu Rasulullah Saw. bersabda: “Adapun Hasan maka ia mewarisi kedermawanan dan kewibawaanku, adapun Husein maka ia mewarisi keberanian dan keluhuranku.” (HR. Ibnu Majah, Thabrani, Abu Nu’aim dan Ibnu Asakir).
Sayyidina Husein adalah seorang ahli ibadah dan orang yang sangat taat, beliau selalu berpuasa dan berqiyamul lail, dermawan, suka menyambung tali persaudaraan, suka menolong orang yang minta tolong kepadanya dan tekun menjalankan perintah Tuhannya. Beliau adalah seorang yang sabar menghadapi kesulitan, tabah menerima cobaan, tidak suka marah serta bersedih hati dan tidak suka merasa cemas serta patah semangat.
Para Ulama meriwayatkan bahwa suatu ketika putra Sayyidina Husein meninggal dunia, namun beliau tidak merasa sedih. Maka orang-orang bertanya kepadanya tentang hal itu. Beliau menjawab: “Sesungguhnya kami para Ahli Bait selalu meminta kepada Allah Swt., maka Allah Swt. mamberi kami. Lalu tatkala Allah Swt. menghendaki sesuatu yang tidak kami sukai, sedangkan Allah Swt. menyukainya, maka kami pun merelakannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top