Abu Ayyub Al-Anshari; Pendiri Kota Istanbul, Turki
Dalam sejarah perjalanan hijrah Nabi Muhammad Saw, rumah penduduk kota madinah yang pertama kali disinggahi oleh Nabi Saw adalah rumah Abu Ayyub al-Anshari. Namun dalam perjalanannya, beliau memilih hijrah ke Negara Turki dengan tujuan untuk menyebarkan agama Islam. Karena itu beliaulah yang disebut-sebut sebagai pendiri kota Istanbul yang pada saat dinasti Utsmaniyyah, menjadi pusat peradaban Islam.
Abu Ayyub al-Anshari meninggalkan kota Madinah dengan penuh pengorbanan. Demi melanjutkan misi penyebaran Islam di benua Eropa, pemilik rumah bersejarah ini harus berhadapan dengan kekuatan Eropa yang sangat kuat, belum lagi saat itu Eropa masih dalam kekuasaan dan pengaruh kaum Nashara. Bahkan sampai saat ini ada sebuah Negara bernama Vatikan sebagai pusat kota Nashara dunia yang berada berada di wilayah Italia.
Untuk itulah, demi menambah motivasi juang di medan berat Negara Turki ini, Abu Ayyub al-Anshari membawa kenang-kenangan sepotong kayu yang pernah diinjak oleh kaki Nabi Saw, atau petilasan tapak kaki Rasulullah Saw, yang hingga saat kini tetap rapi disimpan dan ditempelkan pada dinding masjid yang beliau bangun, yaitu Masjid Abu Ayyub al-Anshari.
Saat Abu Ayyub dan pasukan sahabat berupaya merebut Konstantinopel tahun 52 H, beliau mengalami luka parah. Kemudian datanglah Yazid bin Mu’awiyah, “Adakah permintaan Anda, wahai Abu Ayyub?” Abu Ayyub kemudian berwasiat agar jasadnya nanti diangkut dengan kudanya untuk dibawa ke tempat sejauh mungkin di negeri musuh dan dikuburkan di sana pula.
Jadi di zaman sahabat, batas inilah pasukan muslim dapat mencapai wilayah terjauh, meski kota Konstantinopel sendiri masih belum dapat direbut oleh pasukan muslimin.
Mudah-mudahan kita meneladani kegigihan sahabat Abu Ayyub al-Anshari dalam menyebarluarkan membentengi ajaran Islam yang lurus. Penghormatan setinggi-tingginya kepada beliau dan sahabat lain dalam peperangan menaklukkan Konstantinopel. Dalam satu redaksi hadis disebutkan:
لتفتحن القستنطنية ولنعم الأمير أيرها ولنعم الجيش ذلك الجيش
‘’Kalian akan menaklukkan Konstantinopel, dan sebaik-baik panglima adalah panglima itu, dan sebaik baik tentara adalah tentara itu’’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar