Mushaf Al Qur'an pertama di Uzbekistan
Mushaf Al Qur'an pertama di Uzbekistan
Kami singgah ke kompleks pemakaman Kaffel Sashi, ilmuwan muslim abad keb10. Kompleks gedung bersejarah itu juga terdapat masjid yang besar, bekas universitas di masa lampau dengan bangunannya yang khas dan College bernama Imam Bukhori. Disini jugavterdapat sebuah museum yang menyimpan Al Qur'an tertua.
Sewaktu ke makam, ada seorang imam yang membaca beberapa ayat Al Qur'an dengan dialek Uzbekistan yang kental. Bahkan saya tidak menyadari dia membaca ayat kursi, karena sangat aneh suaranya terdengar. Maklum, baru 20 tahun, ada kebebasan beribadah sejak berpisah dari Rusia. Lagipula di Uzbekistan, kegiatan dakwah sangat terbatas, termasuk belajar baca Al Qur 'an di masjid tidak ada.
Letak lokasi penyimpanan Al-Qur'an ini berdekatan dengan makam ilmuwan dariabad ke-10, Kaffel Sashi. Penyimpanan Alquran ini berada di kawasan bangunan yang menjadi pusat aktivitas Mufti Uzbekistan atau pimpinan keagamaan tertinggi di negara ini.
Disebuah sudut gelap di ibukota negara Uzbekistan, Tashkent, terdapatsatu peninggalan paling bersejarah bagi umat Islam, yaitu Al-Qur'an tertua di dunia. Al-Qur'an ini berasal dari masa pemerintahan khalifah ketiga yaitu Utsman bin Affan.
Utsmanbin Affan merupakan perintis pembukuan Alquran pertama, setelah sebelumnya Al-Qur'an hanya dihafal atau ditulis di atas lembaran kayu dan tulang unta. Pembukuan Al-Qur'an pertama ini dilakukan Utsman binAffan ketika berada di Madinah. Pembukuan Al-Qur'an ini selesai padatahun 651 atau 19 tahun setelah meninggalnya Rasulullah SAW.
Pembukuan ini dilakukan Utsman untuk mencegah perselisihan dan perbedaan versi dari ayat Alquran, sehingga beliau memutuskan untuk membukukannya. Di Tashkent, Al-Qur'an ini disimpan di sebuah kawasan yang dikenal dengannama Hast-Imam sebuah lokasi yang jauh dari keramaian orang.
Letak lokasi penyimpanan Al-Qur'an ini berdekatan dengan makam ilmuwan dariabad ke-10, Kaffel Sashi. Penyimpanan Alquran ini berada di kawasan bangunan yang menjadi pusat aktivitas Mufti Uzbekistan atau pimpinan keagamaan tertinggi di negara ini.
Al-Qur'an tertulis pertama yang dibukukan ini sangatlah berharga, karenanya ia disimpan dalam sebuah lemari kaca yang menempel ke dinding. Sayangnya, karena sudah berusia ratusan tahun, Al-Qur'an ini tidak utuh lagi. Saat ini yang tersisa hanya tinggal sepertiganya saja atau sekitar 250 halaman lagi. Ayat-ayatnya ditulis dalam bahasa Hejaz dan ditulis diatas kulit rusa.
Disebutkan bahwa Khalifah Utsman membuat lima salinan dari Al-Qur'an ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam. Selain yang ada di Tashkent, salinan lainnya juga masih tersimpan di Topkapi Palace di Istanbul, Turki.
Tidak jauh dari lokasi penyimpanan Al-Qur'an , ada juga sebuah rumah yang ternyata menaungi benda bersejarah lainnya, yaitu helai rambut Rasulullah SAW. Selain Al-Qur'an tertua, helai rambut ini juga menjadi salah satu koleksi bersejarah yang dimiliki Asia Tengah dalam keterkaitan mereka dengan sejarah Islam.
Dilokasi yang sama juga terletak perpustakaan yang menyimpan kekayaan dengan koleksi bersejarahnya. ''Diperkirakan di perpustakaan itu ada sekitar 20 ribu buku dan tiga ribu naskah,''ujar Ikram Akhmedov, asisten sang mufti.
Buku-bukuitu rata-rata adalah buku tentang sejarah abad pertengahan, astronomi,dan kedokteran. Namun ada juga Al-Qur'an dan buku-buku tentang ilmuhukum. ''Namun benda tertua di perpustakaan ini adalah Alquran yang berasal dari abad ketujuh atau dari masa pemerintahan khalifah Utsmanbin Affan,''jelasnya.
Keberadaan Al-Qur'an tertua di dunia ini mengingatkan kita betapa kawasan AsiaTengah memberikan peranan sangat penting dalam sejarah perkembangan agama Islam. Ini juga merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri, bahwa harta karun umat Islam berada di negara yang dulunya merupakan pecahan negara komunis terbesar di dunia, Uni Soviet.
Sejarah sampainya Al-Qur'an dari dinasti pemerintahan Utsman bin Affan ke Tashkent ini sangatlah luar biasa. Setelah kematian Utsman bin Affan, sebagian orang menyatakan bahwa Al-Qur'an ini dibawa oleh Ali bin AbiThalib ke Kuffah atau yang sekarang dikenal sebagai Irak.
Tujuhratus tahun kemudian, ketika Tamerlane (penakluk kawasan Asia Tengah)datang ke daerah ini, ia menemukan Al-Qur'an ini dan membawanya keibukotanya di Samarkand, Al-Qur'an ini berada di Samarkand lebih dariempat abad, hingga orang Rusia menaklukan kota ini pada tahun 1868.
Saat itu, Gubernur Rusia mengirimkan Alquran ini ke St Petersburg dimanaAl-Qur'an ini kemudian disimpan di perpustakaan kerajaan. Namun setelah pecahnya revolusi Bolshevik, Lenin yang sangat bernafsu menguasai daerah umat Islam mengirimkan Al-Qur'an ini ke Ufa atau yang kemudian dikenal sebagai Bashkortostan.
Namun akhirnya, setelah berulang kali diminta oleh Muslim Tashkent, Al-Qur'an ini akhirnya kembali lagi ke Asia Tengah pada tahun 1924. Sejak saat itu, Al-Qur'an ini ditempatkan di Tashkent dan berlangsung hingga saat ini. Sejak awal keberadaannya, Al-Qur'an ini telah menarik banyak orang termasuk petinggi umat Islam untuk mengunjunginya. Sehingga dirasakan sangat aneh karena Alquran ini masih ditempatkan di lokasi tersebut.
Barangkali ini merupakan ketakutan pemerintahan Uzbekistan yang banyak diwarisi oleh nilai-nilai dari era komunis Soviet. Hingga kini mereka masih tidak mempercayai Islam karenanya mereka juga masih memandang Islam dengan penuh kecurigaan.
Mufti yang juga mengelola serta menjaga keberadaan benda ini menyatakan bahwaAl-Qur'an ini tidak dipertontonkan dan dijaga agar tidak terlalu menarik banyak perhatian. Ini dilakukan untuk menjaganya dari hal-hal negatif yang mungkin terjadi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar