Dari
Abu Dzar Ra dia berkata; “Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam telah
bersabda: ‘Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat
menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al
Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah
kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk
dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara
(atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila
kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir pada lokasi batu bata,
maka keluarlah dari tempat itu! ‘ Abu Dzar berkata; ‘Ternyata saya melihat
Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu
Rabi’ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat
itu.’
Mesir atau Rebuplik Arab Mesir adalah sebuah
negara yang terkenal dengan peninggalan
peradaban dan sejarah lama. Asal kata Mesir
berasal dari nama cucu Nabi Nuh
As yang bernama Mashorim Bin Baisor Bin Nuh As,karena Beliaulah yang mendirikan
kota pertama di Negri ini yang tepatnya di Iskandariyah atau yang biasa di
sebut Alexandria,namun waktu itu ia memberikan
namanya kota Arruqudah yang artinya tidur ,dikarenakan waktu itu tidak
ada satupun bangunan ,perkampungan,Manusia dan Hewan.ketika sudah beribu tahun
berlalu maka masuklah sang raja agung Iskandar Dzul Karnain dan mendirikan
kerajaan besar disini dan dinamakanlah kota itu Iskandariyah dan menjadi Ibu
kota Mesir sebelum di pindahkan oleh Syayyidina Amr Bin Ash Ra ke Cairo . Di
dalam bahasa inggeris pula mesir disebut sebagai Egypt oleh karena suku di mesir adalah suku Qibti.
Mesir juga mempunyai banyak nama julukan seperti Ardul Anbiya’
(bumi para nabi) dikarenakan banyaknya peninggalan,Makam,sejarah yang di
sebutkan dalam Al-Qur’an dinegri ini,seperti Nabi Musa yang berda’wah dan
menerima 10 wahyu selama 40 hari di atas
Bukit Tursina yang terletak di selatan Mesir dan Ia ditemani oleh Nabi Harun
As,di pertemuan air Sungai Nil dan laut merah pula tempat Nabi Musa As bertemu
dengan Nabi Khidir As yang terletak di kota Dimyat salah satu kota di Mesir
,begitu pula Nabi Ibrahim ketika di perintahkan Allah untuk meninggalkan
istrinya Siti Hajar dan anaknya Nabi Ismail As yang masih bayi,Nabi Ibrahim
melangkahkan kaki menuju Negri Mesir dan di Negri ini pula ia memperistri
seorang wanita asli Mesir yang bernama Siti Sarah dan karuniakan anak yang
dikenal Nabi Ishaq As,begitu pula Nabi yusuf As di Negri ini ia di jual
,menjadi anak angkat raja,masuk penjara,dan di angkat menjadi mentri dan mendirikan perkampuangan untuk mengatasi
Mesir yang dalam 7 tahun mengalami kemakmuran dan 7 tujuh tahun mengalami
kekeringan yang hingga kini menjadi wilayah tersubur dan satu-satunya propinsi
yang mempunyai tambak ikan di Negri
Mesir,perkampungan itubernama Al-Fayyum .
Di negri ini pula Nabi Idris As mendakwahkan ajaran tauhid kepada
Fira’un yang sehingga dikenal namanya dengan Osiris dan menjadi salah satu dewa
tertinggi bagi Fira’un,Karena Nabi Idris lah yang mengajarkan segala ilmu di
zaman itu,karena kita pun tahu Nabi idris As adalah manusia pertama di dunia
ini yang di anugerahkan oleh Allah SWT orang yang pertama menemukan
tulisan,menggambar,membangun bangunan,menjahit pakaian dan banyak lagi tapak
tilas dan peninggalan para Nabi di Negri Mesir ini.
Ardul
Auliyak (Bumi para Wali-wali Allah SWT)karena di Mesir ini sangat banyak Jejak Dan Makam Para kekasih dan
Wali-wali Allah,disinilah mereka berda’wah,seperti Imam Syafi’I,Imam Waqi’,Ibnu
Hajar Al-Asqolani,Robiatul Adawiyah,Ibnu Atoillah Assakandari,Dzin nun
Al-Misri,Imam Al-Bhusiri,Syayyidah Nafisah,Syayyidah Zainab dan banyak lagi
kekasih-kekasih Allah.
Ardul
Kinanah (Bumi Para
Pemanah) kerana Negri ini adalah pertahanan Islam yang terakhir pada Saat
tentara Mongolia yang dipimpin oleh Jenghis Khan meluluh lantahkan Negri-negri
Islam yang terkenal dengan banjir darah,dengan bengisnya mereka membantai tak
peduli orang tua yang lemah yang tak berdaya,wanita-wanita hamil,anak kecil
bahkan mahluk hidup seperti kucing mereka bunuh ,hingga sampailah mereka di
tanah Mesir sehingga tentara mongol di kalahkan dan di tawan, dan di Negri ini
pula Sulthan Solahuddin Al-Ayyubi pahlawan perang salib menyusun tak-tik perang
dan membangun benteng yang kokoh dan berdiri hingga hari ini dan Alhamdulillah
berkat jasa Beliau umat Islam bisa kembali Berjaya memenangkan perang
Salib,merebut Baitul Maqdis dari bangsa Nasrani,mengganti Dinasti Fatimiyah
yang bermazhabkan Syi’ah dengan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah .
Ummu Ad Dunya (ibu dunia) karena di mesir inilah berdirinya kerajaan
dan peradaban pertama yang besar di dunia dan melahirkan para pemikir dan
orang-orang pintar dimasanya, seperti mendirikan bangunan pencakar langit yaitu
Pyramida yang hingga kini masih dapat di saksikan kemegahannya dan tidak dapat
dipecahkan misteri pembuatannya oleh Arsitek Modern hingga wajar membuat
Fira’un berbangga diri dan mengaku dirinya sebagai tuhan.
Madinah Alfu Manarah (Negri seribu Menara) Karena banyaknya
Masjid tua dan modern identik dengan menara-menara indah dan tinggi,tidak Cuma
Masjid,Gereja Qobtik,dan kuburan-kuburan disinipun banyak yang memakai menara.
Khazanah peradaban masa lalu yang kekal di bumi Mesir hingga ke hari ini
telah mengangkat martabat Mesir di mata dunia sebagai salah satu sebuah negara
wisata yang berhasil menarik minat ramai orang untuk mengujungi bumi Mesir.
Khazanah tersebut mengingatkan kita tentang sejarah lama Mesir yang telah
dibangunkasn sejak 7 000 tahun yang lampau iaitu kira-kira 3200 SM dan melalui
pelbagai kerajaan dan bentuk pemerintahan dari zaman Pharaonic berlansung
sehingga 332 SM iaitu selama 2800 tahun yang diperintah seramai 330 firaun dan
Kerajaan Hellenistic. Kemudian muncul kuasa Islam dan membuka Mesir pada tahun
639M di bawah pemerintahan Khalifah Umar bin Al Khattab yang mengarahkan Amru
bin Al Ash Ra memasuki Mesir dan menancapkan bendera Laa Ilaha Illallohu
sebagai lambang bahwa islam sudah dikuasai oleh Islam,dengan berjalannya waktu
Dinasti Islam pun silih berganti dari Dinasti
Umayyah,Abbasiyah,Thuluniyah,Fathimiyyah,Ayyubiyah,Mamaluk Turki Usmani dan
masing-masing dinasti meninggalkan corak-corak sendiri pada bangunan sehingga mesir
kaya dengan keindahandan uniknya.
Mesir terletak
antara benua asia dan Afrika, meskipun orang banyak menganggap sebagian dari Afrika,
karena lebih dari 90% datarannya ada di Afrika, Posisi Mesir yang dekat dangan
Asia dan bersebrangan dengan Eropa memang keliahatan srategis. disebelah utara
berbatasan dengan laut tengah, sebelah selatan berbatasan dengan sudan, sebelah
barat dengan Libya sebelah timur laut
merah yang memisahkan mesir dari benua asia . Negara yang luasnya lebih besar 2
kali dari pada pulau Sumatera ini adalah produsen katun terbesar dan merupakan
eksprotir kapas keenam dunia.Selain juga termasuk negara dengan jumlah
mahasiswa asing terbanyak, terutama kota kairo yang terkenal padat.
Sebagai pemilik peradaban lama, Mesir gencar menjual pariwisata budayanya.Devisa yang diperoleh mencapai US$ 3,4 milliar dengan jumlah wisatawan melampaui limit 2 juta setiap tahun.Nilai ekspornya sendiri hanya US$ 7,1 Milliar sementara nilai ekspor US$ 17,5 milliar.namun demikian Mesir menyimpan harapan income yang tinggi pula dari terusan suez hingga 2002 sebanyak US$ 1,819 milliar telah masuk ke kantong negara lewat sektor ini.
Mesir
mempunyai 4 musim yaitu musim panas (MEI-JUL), musim gugur (AGS-OKT), musim
dingin (NOV-JAN) dan musim semi (FEB-APR). dan apabila di Musim dingin suhunya
dapat mencapai 3Derajat Celcius sedangkan Musim panas sampai 36 Derajat
Celcius.
Keluasan muka bumi Mesir sekitar 1. 001 450
kilometer persegi yang mempunyai hampir 73 juta belum lagi ditambah para
pelajar seluruh dunia dari 32 negara dan para turis . dan penduduknya 95 %
beragama Islam dan selebihnya Agama Kristen Qobtik ,kehidupan rakyat Mesir di
zaman dahulu tertumpu di sepanjang sungai nil yang menjadi sumber kehidupan .
Mesir mempunyai 27 Propinsi dan Cairo adalah
Ibu Kotanya. Cairo mempunyai 20 juta jiwa. Jumlah penduduk ditambah
dengan orang luar yang datang dengan tujuan belajar, bekerja, melancong dan
lain-lain menjadikan Cairo di antara
kota terpadat dan tersibuk di dunia.
Raja
yang terakhir Mesir adalah King Farouq 1,ditumbangkan oleh Jendral Muhammad
Nagib dan Gamal Abdun Naser karena salah guna kekuasaan sehinggamenerima
kekalahan perang dengan Israel pada tahun 1942 dan sebanyak 77 tanah Palestina
direbut oleh Yahudi Israel .18 Juni 1952 di gulingkan dan mengumumkan Mesir
sebagai sebuah negara bersistemkan repuplik dan memilih Jenderal Muhammad
Naguib sebagai presiden pertama dan
Presiden kedua Jamal Abdul Nasir, ketiga Anwar Sadat, keempat Muhammad
Husni Mubarak kelima Mohammad Morsi yang kini ditumbangkan.
Tempat - Tempat dan Tokoh Bersejarah di Mesir
Tepat disebelah Masjid Sulthan Hasan,terdapat masjid yang tak kalah megah,warnanya mirip,tingginya pun sama,namanya adalah Masjid Riva’i,Di dalam masjid ini terdapat bangku untuk membaca mushaf al-Qur'an yang konon, qari' terkenal asal Mesir Syaikh Abdul Basith, biasa membaca al-Qur'an dengan bangku tersebut.
Di dalam mesjid, juga nampak tiang-tiangnya yang sangat besar dan megah. Pondasi tiang mesjid dihias dengan ukiran yang sangat cantik. Atap mesjid yang sangat tinggi dengan sentuhan arsitektur tinggi menambah keindahan dan kehebatan mesjid ini. Jendela-jendela dan ventilasi mesjid juga dihias dengan berbagai ukiran yang sangat menarik dan indah yang sampai saat ini tetap terjaga dan terpelihara. Marmer-marmernya yang indah juga turut menghias mesjid ini.
Di bagian ujung mesjid terdapat makan raja Fu'ad Pertama. Di sampingnya juga terdapat kuburan ibunya yang bernama Amirah Fariyal yang meninggal pada tahun 1910 M. Di dalam mesjid juga terdapat kuburan Khadiyu Ismail Basya bersama isteri-isteri dan putra putrinya.
Di dalam mesjid Rifa'i juga terdapat makam Syah Iran, Reza Pahlevi, pemimpin Iran yang digulingkan oleh Imam Khumaini. Setelah digulingkan, Reza Pahlevi tidak diterima oleh negara-negara Islam saat itu, kecuali Mesir. untuk dikuburkan di kota seribu menara ini. Lantai di sekitar makan Syah Iran dipasang marmer yang sangat indah,Menurut penuturan salah seorang tukang kebersihannya, hampir setiap tahun keluarga Syah Iran berkunjung ke makam orang tuanya ini.
Sampai saat ini mesjid Imam Rifa'i tetap dipakai untuk shalat berjamaah setiap waktu dan shalat Jum'at. Setiap hari Jum'at, tepatnya selesai shalat Jum'at, halaqah Dzikir Tariqat Rifa'iyyah masih berjalan sampai sekarang. Bahkan, peringatan kelahiran (maulid) Imam Rifa'i pun berpusat di mesjid ini.
Pada malam maulid Imam Rifa'i, semua murid dan pengikut Tariqat Rifa'iyyah dari seluruh pelosok Mesir berkumpul di mesjid ini. Biasanya diawali pawai dari Mesjid Imam Husain menuju mesjid ini dengan berjalan kaki sambil membaca dzikir dan ibtihal (doa dan sanjungan kepada Rasulullah saw). Acara maulid ini biasanya dimulai setelah shalat Ashar. Tariqat Rifa'iyyah juga mempunyai ciri khusus di mana bendera dan sorbannya berwarna hitam.
Tempat - Tempat dan Tokoh Bersejarah di Mesir
- Pyramida
Apabila orang
ingin berwisata ke Mesir,pasti yang terlintas di benak fikiran mereka adalah
Pyramida,Pyramida identik dengan Negara Mesir karena terkenal dengan kerajaan
Fira’un yang berkuasa dan menjadi musuhnya Nabi Musa As.ada istilah orang
apabila bertahun-tahun tinggal di Mesir tetapi kalau tidak ada bukti berpose
depan Pyramida artinya bohong, kalau dia pernah ke Mesir,tetapi walaupun Cuma
sehari di Mesir dan ada bukti foto depan Pyramida baru dipercaya bahwa dia
sudah pernah sampai di Mesir.
By the
way,Pyramida ini adalah peninggalan dari kerajaan Fira’un yang sudah
beribu-ribu tahun lamanya,dan termasuk salah satu dari keajaiban dunia karena
pembangunannya masih menjadi misteri para ilmuan dunia,dan sampai sekarang
arsitek yang termodern zaman sekarang belum bisa memecahkan proses pembuatan
Pyramid karena pembuatannya secara
manual,belum adea peralatan canggih seperti di zaman sekarang ini,dan
didalam Pyramida terdapat ruangan dan terowongan rahasia yang belum terungkap sampai sekarang.
Sebenarnya
Pyramida bukan hanya ada di Mesir saja,namun ada juga di Nubia salah satu
wilayah Sudan yang berada di selatan Mesir,bahkan Pyramida di Sudan lebih
banyak daripada di Cairo,namun bentuknya lebih kecil,dan Pyramida yang paling
tua bernama Pyramida Zoser yang terletak di Mempis tidak jauh dari Cairo,tetapi
yang sering kunjungi adalah Pyramida Giza atau Cheop dari dinasti ke empat
Fira’un,Chifren atau Kafre dan Mhacerinos atau Menkaura, Pyramida ini
terletak berdekatan dalam satu kawasan
yang disebut Giza,mengingat Pyramida yang paling besar adalah Giza.
- Pyramid Giza
Pyramida Giza ini
terkenal juga dengan nama Cheop,Pyramida ini merupakan yang terbesar diantara ketiga pyramida,dibangun
oleh Fira’un Giza, Fira’un dinasty IV ,pyramida ini didirikan pada tahun 2690
BC diatas areal seluas 13 acre. Tinggi pyramid ini semula 146 m,- dan sekarang
hanya berketinggian 136 m disebabkan oleh erosi pada puncaknya. Jumlah batunya
sekitar 2,5 juta m3,dan setiap pembuatan satu Pyramida memakan waktu selama 20
tahun,dan dalam setiap batu mempunyai berat 3-20 ton.
- Pyramida Khafre
Di sebut dalam bahasa inggris Chevren,Pyramida
ini di bangun oleh Fira’un Khafre putra Fira’un Giza pada tahun 2650 BC, tinggi
pyramid ini mencapai 136 m, panjang setiap sisinya 214 m dan jumlah batunya
sekitar 2,2 juta m3.Pada puncak pyramid ini masih terlihat batu-batu yang masih
tampak sebagaimana aslinya.namun yang paling kelihatan paling tinggi adalah
Pyramid ini dikarenan terletak di tanah yang lebih tinggi.
- Pyramida Menkaura
Adapun pyramid Menkaura biasa disebut Pyramida
Macherinos ,adalah pyramid yang dibangun oleh Fira’un Menkaura putra Fira’un
Kafre dan cucu Dari Fira’un Giza yang mebangun Pyramida yang terbesar pada
tahun 2600 BC, tingginya hanya 62 m, panjang tiap sisinya yang dilapisi granit
hanya 104 m,Pyramida adalah yang paling kecil dari 3 Pyramida,tetapi Fira’un
Menkaura jugalah yang membangun Spink .
- Patung Sphinx
Sphinx adalah salah satu monumen yang paling
terkenal di dunia ,Karena di setiap buku sejarah di dunia pasti membahas
tentang patung ini,patung singa yang berkepala manusia yang melambangkan
kerajaan Fira’un yang kuat dan gagah seperti singa dan pintar seperti
manusia,dan ada pendapat ulama bahwa wajah manusia Sphinx itu adalah Nabi Idris
As atau dalam bahasa Mesirnya adalah Osiris,dan ia dewa tertinggi,Karena Nabi
idris adalah orang yang pertama yang mengenalkan tulisan,gambar,
menjahit,bangunan,kedokteran dan banyak keilmuannya yang tinggi,dan dunia pun
mengakui kertas pertama di dunia adalah kertas Papyrus ,bahan kertas ini
terbuat dari pohon Papyrus yang banyak di dapatkan di sepanjang sungai Nil.
Panjangnya bangunan Sphinx ini 70m tinggi 20m. Sphinx dan ketiga pyramid
besar termasuk salah satu dari 7 keajaiban dunia,patung Spink ini ditemukan
pada tahun 1920,dan dibukan untuk umum pada tahun 1960,hingga kini dikawasan
bangunan Spink sedang dalam penggalian dan penelitian,Karena pada tahun 2007
ditemukan terowongan-terowongan yang sudah lama tertimbun.
2. MUSEUM TAHRIR
Museum tahrir terletak di Tahrir Squer yang merupakan Down Town pusat
permerintahan Mesir,Mesir mempunyai banyak Museum,dari Museum Islami yang
isinya barang-barang peninggalan sejarah di zaman dinasti-dinasti islam,Museum
Kesenian sastrawan-sastrawan mesir,mengingat mesir adalah pusat dari kesenian
Jazirah Arab.
Museum Tahrir adalah Museum yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan
asing,dikarenakan ia menyimpan barang peninggalan-peninggalan kerajaan Fira’aun
yang sudah ribuan tahun lamanya,namun yang paling istimewa dari museum ini
ialah menyimpan sebanyak 22 Mummy
fira’aun,dan salah satunya adalah Mummy Fira’un Ramses II,yang dianggap para
sejarawan ia adalah bapak tiri Nabi Musa As yang ditenggelamkan Allah SWT
dilaut Merah,dan uniknya Mummy ini,untuh tanpa diawetkan seperti
fira’un-fira’un yang lain.
Museum ini di bangun pada masa pemerintahan
Francis pada tahun 1858 M,didalamnya menyimpan 140.000 an lebih artefak,dari
patung-patung fira’un,peninggalan kehidupan Fira’un sehari-hari,seperti
kain,baju,kancing,sandal bahkan sampai dengan kondom dizaman Fira’un pun ada
disimpan disini.
Ketika mengunjungi Museum,maka seluruh kamera akan dititipkan ditempak
khusus sebelum memasuki gedung,didalam sini akan dibimbing oleh guide berbahasa
Inggris dengan menggunakan alat modern,sehingga semua pengunjung dalam
rombongon dapat mendengarkan dengan jelas apa yang dijelaskan Guide.dalam
gedung ini ada 2 tingkat,banyak CCTV pengintai,sehingga hati-hati dalam
bertindak,untuk melihat Mummy Fira’un maka Guide akan mengumumkan untuk membeli
tiket khusus Mummy sebesar 100 Le.
Para pengunjung akan menikmati mahakarya kesenian zaman Fira’un,sehingga
membuat kita terlena tidak ingat dengan waktu
3. MASJID AMRU
BIN Al-ASH R.A
Sayyidina Amr Bin Ash Ra merupakan salah seorang sahabat sekaligus pahlawan Islam, dengan kecerdasan dan kepiawaiannya dalam berdiplomasi,pada masa jahiliyah ia menjadi diplomat bagi kaum Quraisy seorang politisi yang cemerlang. Dengan bakat alaminya yang mendekati sempurna, seperti kemahirannya menunggang kuda , negosiator ulung, dan ia juga seorang penyair yang puitis dan fasih bahasanya. Tidak heran, mengapa orang-orang Quraisy mengirimnya untuk melobi Raja Najasyi agar mengembalikan Ja’far bin Abi thalib beserta sahabat Radiallahhu Anhum yang hijrah ke Habasyah untuk menda’wahkan Islam.Karena ia juga yang menantang da’wah islam Karena terlambat masuk Islam,dan setelah masuk Islam ia banyak berjasa,salah satunya adalah menjadi panglima perang yang gagah berani dan juga keahliannya dalam berdiplomasi politik,Ia di perintahkan oleh Khalifah Syayyidina Umar Bin Khattab Al-faruq untuk melanjutkan ekspansinya membuka Negri Mesir yang waktu itu di kuasai oleh bangsa Romawi.
Ketika melakukan ekspansinya atas perintah Syayyidina Umar bin Khattab RA pada tahun 639 H untuk menguasai mesir pertama peperangan terjadi sangat sengit selama 5 bulan lebih hampir 6 bulan,dan Alhamdulillah dengan izin Allah SWT dimenangkan oleh kaum muslimin atas pimpinan Amru bin Ash RA,dan di tancapkan lah bendera islam atas kalimat “lailaha illallahhu Muhammadar rosulullah “ didaerah Fustath ,ketika Muslimin berkuasa dipindahkanlah Ibu kota Mesir yang dulunya di Iskandariyah ke Cairo sampai saat ini,ketika itu juga beliau mendirikan kota sebagai simbol bahwa kawasan Mesir secara politik berada di bawah bendera Islam, kota itu dinamai Fusthat. Kota tersebut dibangun di atas tanah lapang yang membentang antara Nil dan bukit Muqattham, saat itu di atasnya tidak berdiri satu bangunan kecuali benteng Babylonia yang sedang mereka kepung.Maka dengan demikian Fusthat adalah kota Islam pertama di Mesir. Di awal-awal pembangunannya, Fusthat hanya dihuni oleh orang arab saja,Seiring dengan pendirian simbol politik Islam.
Rasulullah SAW memberikan contoh sunnahnya,apabila memasuki kota Madinah Al-Munawwaroh,dan penduduk Madinah menyambut Islam dengan tangan terbuka,yang pertama yang dibangun Rasulullah adalah Masjid,karena masjid adalah selain tempat beribadah ia merupakan tempat multi fungsi,seperti tempat berda’wah mengajarkan Islam,membuat strategi perang,rapat dan sebagainya,begitulah juga yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Radiallahhu ‘Anhum.
Manakala Sayyidina Amru bin Ash Ra berencana membangun Masjid bagi kota yang baru saja dimulai pembangunannya itu, beliau berkeinginan membangun sebuah masjid besar di atas tanah yang cukup luas tak jauh dari kediaman resminya. Hanya saja di atas lahan tersebut terdapat sebuah gubuk milik seorang Yahudi tua. Amru bin Ash Ra sudah melakukan negosiasi langsung dengan-nya namun Yahudi tua tersebut menolah untuk menyerahkan tanah milik-nya
Selaku Gubernur, Amru bin Ash Ra naik pitam dan memerintahkan pembongkaran paksa atas gubuk reot tersebut. Dalam keputus asaan menghadapi kesewenangan gubernurnya, Yahudi tua tersebut memutuskan pergi dari Mesir ke Madinah untuk mengadu ke Khalifah Umar bin Khattab Ra, Dan peristiwa setelah itu mengubah segalanya. Yahudi tua tersebut sama sekali tak menduga bahwa Khalifah yang ditemuinya adalah seorang yang sangat sederhana jauh dari kemewahan yang sedang berbaring di bawah pohon dengan pakaiannya yang sudah bertambal-tambal.
Lebih terheran heran lagi ketika setelah mengadukan masalahnya, khalifah Umar ternyata marah besar dan meminta-nya untuk mengambil sepotong tulang, lalu dengan ujung pedangnya Umar menorehkan garis lurus di potongan tulang tersebut dan meminta Yahudi tua tersebut memberikan tulang itu langsung ke Gubernur Amru bin Ash Ra di Mesir.
Seketika setelah menerima potongan tulang dari Yahudi tua itu, Gubernur Amru bin Ash Ra pucat pasi dan serta merta memerintahkan semua bawahannya untuk mengentikan pembangunan masjid di lahan Yahudi tua tersebut dan memerintahkan menghancurkan bangunan masjid yang sudah setengah jadi berdiri disana. Kontan saja tindakan itu membuat Yahudi tua itu terhenyak dalam keheran yang bertubi tubi sejak dia bertemu dengan Khalifah Umar bin Khattab Ra di Madinah.
Gubernur Amru bin Ash Ra yang kemudian menjelaskan semuanya setelah meminta maaf atas kesewenang wenangnannya. Beliau menjelaskan bahwa tulang yang diserahkan Yahudi tua itu adalah perintah langsung dari Khalifah kepada dirinya selaku gubernur, untuk senantiasa bertindah adil, bertindak lurus baik dari kalangan atas sampai kalangan paling bawah seperti hurup alif yang digoreskan khalifah Umar Al-Faruq di atas tulang tersebut, bilamana tak mampu menjalankan amanah dengan adil maka pedang khalifah Umar Ra sendiri yang akan memenggal kepalanya. Itu sebabnya Gubernur Amru bin Ash Ra langsung pucat pasi menerima peringatan langsung dari Khalifah tersebut.
Masjid Amru Bin Ash RA ini terletak di daerah Fustat (Misr al-Qadima yang artinya Mesir lama,ibukota Mesir pertama merupakan masjid pertama di Mesir, sekaligus merupakan perguruan pertama yang aktif dalam menyampaikan dakwah Islam sampai abad ke IX M. Ketika ‘Amru bin Ash berhasil melaksanakan misinya masuk daerah Mesir pada tahun 20 H. (641 M.) Masjid Asli bangunan Amr Bin Ash Ra sudah tidak ada lagi sisanya karna ditelan masa dan selalu diperbaharui oleh setiap pergantian Dinasti yang berkuasa,Namun tanah dan daerah ini menjadi saksi sejarah perjalan beliau dan pejuang Islam.
4. MASJID SULTHAN HASAN
Messaou
Tifano, mengomentari mesjid Sultan Hasan ini dengan mengatakan: "Apabila
Mesir pada masa Fir'aun patut berbangga dengan pyramid-pyramidnya, maka Mesir
pada masa Islam berbanga dengan Masjid Sulthan Hasan”
Megah,Unik,menakjubkan dan terkagum-kagum dalam
hati para pengunjung apabila melihat masjid ini, menggambarkan kecemerlangan
Islam zaman dahulu kala,dari luar terlihat masjid yang megah dengan arsitektur
yang unik,ukiran khas dinasti Mamaluk,apalagi dalam bangunan Masjid,anda akan
terpana,dan berfikir bagaimanakah cara orang zaman dahulu dapat membuat
bangunan semegah ini,selain Masjid tempat ibadah,didalamnya terdapat asrama
kamar-kamar para santri dan Mustsyfa ataupun rumah sakit mengingat Masjid ini
juga difungsikan sebagai pondok pesantren pada zamannya.
Masjid Sultan Hasan dibangun oleh Sultan an-Nashir Hasan bin Muhammad
ibn Qalawun (lahir tahun 735 H / 1334 M), salah seorang dari sederatan raja
pada Dinasti Mamalik Bahriyyah. Sultan Hasan diangkat menjadi raja di Mesir
ketika usianya masih sangat muda, 13 tahun tepatnya pada tahun 748 H atau 1347
M. Karena usianya yang masih sangat muda, maka diangkatlah Bigharous sebagai
wakil raja untuk urusan dalam negeri.Masjid ini pertama kali dibangun oleh
Sultan Hasan pada tahun 757 H atau pada tahun 1421 Masehi. Mesjid ini dibangun
selama tiga tahun berturut-turut tanpa istirahat satu hari pun dengan biaya
perhari sebesar dua puluh ribu dinar. Untuk biaya pembangunan ruangan mesjidnya
saja menghabiskan anggaran sebesar seratus ribu dinar. Saking besarnya biaya
pembangunan mesjid ini, Pantas apabila mesjid Sultan Hasan ini adalah mesjid
termahal di antara mesjid-mesjid lain
Begitu masuk ke dalam mesjid anda akan mendapatkan empat ruangan saling berhadapan. Keempat ruangan tersebut adalah tempat mengkaji dan mempelajari fiqih empat madzhab; Maliki, Syafi'i, Hanafi dan Hanbali. Ruangan yang paling besar, tepatnya ruangan yang di dalamnya ada mimbar adalah ruangan untuk mengkaji madzhab Syafi'i,Sultan Hasan termasuk raja yang baik dan cinta dengan ilmu. Masjid megahnya sengaja dijadikan 'pesantren' bagi mereka yang hendak mengkaji fiqih empat madzhab. Semua santri diberikan tempat tinggal gratis, makan gratis, kesehatan yang sudah siap dengan tenaga medis yang sangat profesional, bahkan setiap santri diberikan uang saku perbulan sebesar 100 dirham. Selain fasilitas di atas, Sultan Hasan juga sudah menyiapkan para syaikh sebagai tenaga pengajar profesional yang digaji perbulannya 300 dirham. Jumlah ini sangat besar untuk ukuran saat itu yang rata-rata penghasilan penduduk hanya 40-50 dirham perbulannya. Bahkan gaji tenaga pengajar tersebut sama dengan gajinya Hakim Agung (Qadhi Qudhat) pada saat itu. Sementara tukang adzan dan petugas kebersihan digaji perbulannya sebesar 40 dirham.
Begitu masuk ke dalam mesjid anda akan mendapatkan empat ruangan saling berhadapan. Keempat ruangan tersebut adalah tempat mengkaji dan mempelajari fiqih empat madzhab; Maliki, Syafi'i, Hanafi dan Hanbali. Ruangan yang paling besar, tepatnya ruangan yang di dalamnya ada mimbar adalah ruangan untuk mengkaji madzhab Syafi'i,Sultan Hasan termasuk raja yang baik dan cinta dengan ilmu. Masjid megahnya sengaja dijadikan 'pesantren' bagi mereka yang hendak mengkaji fiqih empat madzhab. Semua santri diberikan tempat tinggal gratis, makan gratis, kesehatan yang sudah siap dengan tenaga medis yang sangat profesional, bahkan setiap santri diberikan uang saku perbulan sebesar 100 dirham. Selain fasilitas di atas, Sultan Hasan juga sudah menyiapkan para syaikh sebagai tenaga pengajar profesional yang digaji perbulannya 300 dirham. Jumlah ini sangat besar untuk ukuran saat itu yang rata-rata penghasilan penduduk hanya 40-50 dirham perbulannya. Bahkan gaji tenaga pengajar tersebut sama dengan gajinya Hakim Agung (Qadhi Qudhat) pada saat itu. Sementara tukang adzan dan petugas kebersihan digaji perbulannya sebesar 40 dirham.
Di tengah-tengah ruangan mesjid nampak ada bangunan
kecil seperti masjid kecil. Bangunan tersebut adalah tempat berwudhu para
santri yang belajar fiqih empat madzhab.
Pada awalnya Sultan Hasan berniat akan membangun empat menara untuk masjid ini. Menara-menara ini fungsinya sebagai tempat adzan yang pada saat itu belum dikenal adanya mikrofon atau pengeras suara. Namun, ketika sedang membangun menara ketiga, tiba-tiba menara itu jatuh sehingga menimbulkan banyak kerugian bahkan sampai merenggut nyawa para pekerjanya dalam jumlah yang sangat banyak. Melihat banyak kerugian itu, akhirnya Sultan Hasan mengurungkan niat pembangunan menara yang ketiga dan keempatnya, dan akhirnya sampai saat ini menara mesjid Sultan Hasan hanya dua.
Di dalam mesjid, tepatnya di bagian ujung masjid, terdapat kuburan Sultan Hasan. Di samping kuburan nampak ada bangku yang terbuat dari kayu yang sampai saat ini masih kokoh dan kuat. Bangku tersebut berfungsi sebagai tempat membaca al-Qur'an para santri atau para peziarah untuk mendoakan sultan Hasan. Bangku tempat membaca al-Qur'an tersebut terbuat dari jenis kayu Abnus dari Sudan. Bangku tersebut juga dilapisi dengan gading gajah yang sangat indah dan unik. Bahkan bangku tersebut juga merupakan bangku tempat membaca al-Qur'an pertama yang terdapat di Mesir. Usia mesjid ini sampai sekarang sudah lebih dari 600 tahun, namun masih nampak kokoh dan kuat.
Sejarawan asal Italia, Messaou Tifano, mengomentari mesjid Sultan Hasan ini dengan mengatakan: "Apabila Mesir pada masa Fir'aun patut berbangga dengan pyramid-pyramidnya, maka Mesir pada masa Islam berbanga dengan Masjid Sulthan Hasan”
Pada awalnya Sultan Hasan berniat akan membangun empat menara untuk masjid ini. Menara-menara ini fungsinya sebagai tempat adzan yang pada saat itu belum dikenal adanya mikrofon atau pengeras suara. Namun, ketika sedang membangun menara ketiga, tiba-tiba menara itu jatuh sehingga menimbulkan banyak kerugian bahkan sampai merenggut nyawa para pekerjanya dalam jumlah yang sangat banyak. Melihat banyak kerugian itu, akhirnya Sultan Hasan mengurungkan niat pembangunan menara yang ketiga dan keempatnya, dan akhirnya sampai saat ini menara mesjid Sultan Hasan hanya dua.
Di dalam mesjid, tepatnya di bagian ujung masjid, terdapat kuburan Sultan Hasan. Di samping kuburan nampak ada bangku yang terbuat dari kayu yang sampai saat ini masih kokoh dan kuat. Bangku tersebut berfungsi sebagai tempat membaca al-Qur'an para santri atau para peziarah untuk mendoakan sultan Hasan. Bangku tempat membaca al-Qur'an tersebut terbuat dari jenis kayu Abnus dari Sudan. Bangku tersebut juga dilapisi dengan gading gajah yang sangat indah dan unik. Bahkan bangku tersebut juga merupakan bangku tempat membaca al-Qur'an pertama yang terdapat di Mesir. Usia mesjid ini sampai sekarang sudah lebih dari 600 tahun, namun masih nampak kokoh dan kuat.
Sejarawan asal Italia, Messaou Tifano, mengomentari mesjid Sultan Hasan ini dengan mengatakan: "Apabila Mesir pada masa Fir'aun patut berbangga dengan pyramid-pyramidnya, maka Mesir pada masa Islam berbanga dengan Masjid Sulthan Hasan”
Sehinggal Presiden Amerika Obama ketika berziarah ke Mesir hanya 2
tempat saja yang ia kunjungi yaitu Pyramida dan Masjid Sulthan Hasan.
5. MASJID IMAM RIFA’I
Tepat disebelah Masjid Sulthan Hasan,terdapat masjid yang tak kalah megah,warnanya mirip,tingginya pun sama,namanya adalah Masjid Riva’i,Di dalam masjid ini terdapat bangku untuk membaca mushaf al-Qur'an yang konon, qari' terkenal asal Mesir Syaikh Abdul Basith, biasa membaca al-Qur'an dengan bangku tersebut.
Di dalam mesjid, juga nampak tiang-tiangnya yang sangat besar dan megah. Pondasi tiang mesjid dihias dengan ukiran yang sangat cantik. Atap mesjid yang sangat tinggi dengan sentuhan arsitektur tinggi menambah keindahan dan kehebatan mesjid ini. Jendela-jendela dan ventilasi mesjid juga dihias dengan berbagai ukiran yang sangat menarik dan indah yang sampai saat ini tetap terjaga dan terpelihara. Marmer-marmernya yang indah juga turut menghias mesjid ini.
Di bagian ujung mesjid terdapat makan raja Fu'ad Pertama. Di sampingnya juga terdapat kuburan ibunya yang bernama Amirah Fariyal yang meninggal pada tahun 1910 M. Di dalam mesjid juga terdapat kuburan Khadiyu Ismail Basya bersama isteri-isteri dan putra putrinya.
Masih di dalam mesjid,
juga terdapat kuburan Raja Faruq, raja terakhir Mesir yang digulingkan, Raja
Faruq meninggal dalam pengasingannya di Italia, lalu jenazahnya dipindahkan ke
Mesir dan dikuburkan di dalam mesjid Rifa'i ini.
Di dalam mesjid Rifa'i juga terdapat makam Syah Iran, Reza Pahlevi, pemimpin Iran yang digulingkan oleh Imam Khumaini. Setelah digulingkan, Reza Pahlevi tidak diterima oleh negara-negara Islam saat itu, kecuali Mesir. untuk dikuburkan di kota seribu menara ini. Lantai di sekitar makan Syah Iran dipasang marmer yang sangat indah,Menurut penuturan salah seorang tukang kebersihannya, hampir setiap tahun keluarga Syah Iran berkunjung ke makam orang tuanya ini.
Sampai saat ini mesjid Imam Rifa'i tetap dipakai untuk shalat berjamaah setiap waktu dan shalat Jum'at. Setiap hari Jum'at, tepatnya selesai shalat Jum'at, halaqah Dzikir Tariqat Rifa'iyyah masih berjalan sampai sekarang. Bahkan, peringatan kelahiran (maulid) Imam Rifa'i pun berpusat di mesjid ini.
Pada malam maulid Imam Rifa'i, semua murid dan pengikut Tariqat Rifa'iyyah dari seluruh pelosok Mesir berkumpul di mesjid ini. Biasanya diawali pawai dari Mesjid Imam Husain menuju mesjid ini dengan berjalan kaki sambil membaca dzikir dan ibtihal (doa dan sanjungan kepada Rasulullah saw). Acara maulid ini biasanya dimulai setelah shalat Ashar. Tariqat Rifa'iyyah juga mempunyai ciri khusus di mana bendera dan sorbannya berwarna hitam.
Syaikh
Ahmad Al-Rifa'i, tokoh sufi di mana Tarikat Rifa'iyyah, yang lahir dengan
nama Ahmad bin Shalih, diketahui memiliki sejumlah nama seperti
Ahmad bin Abul Hasan Al-Rifa'i, Ahmad bin Ali Abul Abbas, Syaikh
Ahmad kabir Rifa'i, atau nama lengkapnya Sidi Ahmad bin Yahya bin Huzain bin
Rifa'ah. Ia dilahirkan pada bulan Muharram tahun 500 Hijriah/ September 1106
Masehi tetapi ada juga yang menyatakan kelahirannya pada bulan Rajab tahun 512
H/ Oktober-November 1118 Masehi. Sebagian sumber menyebut Syaikh Ahmad Rifa'i
lahir di Marokko, tetapi sumber yang kuat menyatakan ia lahir di Qaryah Hassan,
dekat Basrah di Irak. Menurut satu cerita, nama Rifa'i berkaitan dengan nama
Suku Rifa'i yang tinggal di Makkah sejak tahun 217 H tetapi pindah ke Sevilla
di Spanyol. Pada masa kakek Syaikh Ahmad Rifa'i pada tahun 450 H, datanglah
keluarga Rifa'i ke Basrah. Oleh karena datang dari barat, maka kakek Syaikh
Ahmad Rifa'i memakai nama Al-Maghribi. Sebagian meriwayatkan, ayah dari Syaikh
Ahmad Rifa'i yang pindah dari Maghrib ke Irak, tinggal di kota Ummu
‘Ubaidah di Batha'ih.
Menurut riwayat, ketika berusia 7 tahun ayahanda Syaikh Ahmad Rifa'i
wafat di Baghdad. Ia kemudian diasuh oleh pamannya, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih,
yang tinggal di Basrah. Asy-Sya'rani dalam kitab Lawaqihul Anwar menuturkan
bahwa Syaikh Mansyur Al-Batha'ih adalah seorang syaikh thariqah. Dalam sejarah
hidup Syaikh Ahmad, ia pertama kali belajar Ilmu Fiqih Mazhab Syafi'i
dengan mempelajari Kitab Al-Tanbih dari Syaikh Abul Fadl Al-Wasithi, akan
tetapi belakangan ia lebih cenderung kepada ilmu tasawuf. Kecenderungan
kepada tasawuf itu kemungkinan disebabkan oleh lingkungan keluarganya yang
menganut gerakan sufisme dan bahkan paman yang mengasuhnya adalah guru besar
(syaikh) tarikat. Bahkan di bawah bimbingan sang paman, Syaikh Mansyur
Al-Batha'ih, Syaikh Ahmad Rifa'i memasuki dunia tasawuf secara mendalam sampai
ia menggantikan kedudukan sang paman sebagai syaikh.
Syaikh Sholah ‘Azham, penulis masalah-masalah tasawuf asal Mesir, menuturkan
kisah pemilihan syaikh yang patut menggantikan kedudukan Syaikh Mansyur
Al-Batha'ih yang sudah tua dan sakit-sakitan. Syaikh Mansyur Al-Batha'ih ingin
memilih khalifah penggantinya. Para murid dan pengikut yang berjumlah
ribuan memohon kepada Syaikh Mansyur Al-Batha'ih agar secepatnya memilih putera
Syaikh Mansyur Al-Batha'ih sendiri yang bernama Ahmad untuk menggantikan
kedudukan syaikh. Namun Syaikh Mansyur Al-Batha'ih malah memilih Ahmad bin
Shalih, keponakannya yang sejak kecil telah diasuhnya. Para murid dan pengikut
sangat kecewa dengan pilihan Syaikh Mansyur Al-Batha'ih. Mereka diam-diam
menghadap isteri Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, memohon agar bersedia membujuk
suaminya untuk membatalkan pilihannya pada Ahmad bin Shalih dan memilih Ahmad
bin Mansyur sebagai pengganti.
Faham dengan keinginan murid-murid dan pengikutnya, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih
berencana mengadakan sayembara model sufi. Satu hari dipanggilnya sepuluh orang
murid senior, termasuk puteranya, Ahmad bin Mansyur, dan keponakannya, Ahmad
bin Shalih. Masing-masing mereka diberi seekor burung merpati dan sebilah pisau
disertai perintah untuk berlomba menyembelih burung tersebut, dengan syarat
dilakukan di tempat tersembunyi yang tidak diketahui oleh siapa pun. Lalu para
peserta sayembara itu berhamburan ke berbagai arah untuk menjalankan tugas
masing-masing.
Dalam waktu tidak lama, berdatanganlah para murid senior membawa burung-burung
merpati yang telah tersembelih. Setelah itu, puteranya, Ahmad bin Mansyur
datang pula dengan burung merpati yang telah tersembelih. Hanya Ahmad bin
Shalih yang datang paling akhir dengan burung merpati masih hidup dan belum
disembelih.
Di hadapan murid-murid senior dan puteranya, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih
bertanya kepada Ahmad bin Shalih,"Wahai Ahmad, kenapa engkau datang
terlambat? Dan kenapa pula burungmu belum kau sembelih?"
Dengan takzim
Ahmad bin Shalih menjawab,"Maafkanlah saya paman, saya tidak dapat
melaksanakan perintahmu. Sebab saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri.
Saya tidak menemukan tempat seperti yang paman maksudkan. Saya tidak menemukan
tempat yang bebas dari pengawasan. Setiap tempat yang saya datangi senantiasa
saya rasakan Allah selalu hadir dan mengawasinya."
Mendengar jawaban Ahmad bin Shalih, Syaikh Mansyur Al-Batha'ih dan para murid
serta puteranya terpukau. Sebab yang disampaikan Ahmad bin Shalih itu
menunjukkan betapa tinggi tingkat muraqabah Ahmad bin Shalih. Untuk itu, Syaikh
Mansyur Al-Batha'ih menetapkan pilihan dengan berkata,"Turiiduna li
mahbubikum, wa Allahu yuuridu li mahbubih" (kalian menghendaki orang yang
kalian sukai, tetapi Allah lebih menghendaki orang yang Dia sukai).
Demikianlah, Ahmad bin Shalih Al-Rifa'i terpilih secara mutlak sebagai
pengganti Syaikh Mansyur Al-Batha'ih. Sekali pun mengganti kedudukan Syaikh
Mansyur Al-Batha'ih, namun ajaran yang dikembangkan Syaikh Ahmad Rifa'i tidak
sama persis dengan yang diajarkan Syaikh Mansyur Al-Batha'ih, karena Syaikh
Ahmad Rifa'i juga memperoleh ijazah dari guru sufi yang lain, yaitu Syaikh
Abdul Malik Al-Kharnubi.
Ketika Syaikh Ahmad Rifa'i bertemu dengan seorang wali bernama Syaikh
Abdul Malik Al-Kharnubi, ia diberinya pelajaran berupa sindiran: "Orang
yang berpaling dia tiada sampai. Orang yang ragu-ragu tidak mendapat
kemenangan. Barangsiapa tidak mengetahui waktunya kurang, maka semua waktunya
telah kurang." Sindiran itu sangat berkesan bagi Syaikh Ahmad Al
Rifa'i. Setahun lamanya Syaikh Ahmad Rifa'i mengulang-ulang perkataan ini.
Setelah setahun Al-Rifa'i datang kembali menemui Syaikh Abdul Malik Al-Kharnubi
dan meminta wasiat lagi. Syaikh Abdul Malik Al-Kharnubi kemudian berkata,
"Sangatlah keji kejahilan bagi orang-orang yang mempunyai Akal. Sangatlah
keji penyakit pada sisi semua dokter. Sangatlah keji sekalian kekasih yang
meninggalkan Wushul." Syaikh Ahmad Al-Rifa'i kembali
mengulang-ulang perkataan itu selama setahun dan ia banyak mendapat
manfaat dari perkataan itu karena perkataan itu diresapi, dihayati dan
diamalkan.
Syaikh Ahmad Rifa'i dikenal sebagai rujukan ilmu thariqah di jamannya,
karena ia dianggap memiliki ilmu haqiqat yang tinggi dan sebagai wali qutub
yang agung dan masyhur sesudah jaman Syaikh Abdul Qadir Al-Jailany.
Ke mana pun ia pergi, para pengikutnya selalu mengikutinya. Itu sebanya, para
pengikutnya dikenal dengan sebutan "Al-Thoifah Al-Rifa'iyah".
Keteladanan
Hidup Syaikh Ahmad Rifa'i
Salah
satu dari sekian banyak budi pekerti yang diteladankan Syaikh Ahmad
Rifa'i adalah seringnya ia mengunjungi tempat orang-orang
berpenyakit kusta. Ia tidak sekedar mengunjungi, tetapi mencuci bersih
pakaian orang-orang berpenyakit kusta yang sangat menjijikkan menurut pandangan
umum itu. Dipeliharanya orang-orang yang sedang sakit itu dengan mengantarkan
makanan untuk mereka dan ia juga turut makan bersama-sama mereka
tanpa merasa jijik.
Ketika
Syaikh Ahmad Al Rifa'i datang dari perjalanan dan telah dekat dengan
kampungnya, maka dipungutnya kayu bakar. Setelah itu
dibagi-bagikannya kayu bakar itu kepada orang-orang sakit, orang buta,
orang-orang tua dan orang yang membutuhkannya. Syaikh Ahmad Rifa'i
berkata, "Mendatangi orang-orang yang semacam itu adalah wajib bagi
kita dan bukan sekedar sunnah. Nabi Saw bersabda : "Barang siapa yang
memuliakan orang tua muslim, maka Allah akan meluluhkan orang untuk memuliakannya
jika ia sudah tua".
Setiap berada dijalan, Syaikh Ahmad Rifa'i selalu menunggu lewatnya orang
buta, di mana saat ada orang buta lewat lalu dipegang dan dituntun
serta diantar sampai ke tujuan. Syaikh Ahmad Rifa'i memiliki kasih sayang
bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada binatang. Dikisahkan satu
saat ada seekor anjing menderita penyakit kusta. Kemana saja anjing itu
pergi, ia selalu diusir orang. Anjing itu kemudian dipelihara oleh Syaikh
Ahmad Al-Rifa'i. Anjing itu dimandikan dengan air panas, lalu diberi obat
dan makanan, sampai anjing itu sembuh dari penyakit yang dideritanya. Kalau ada
orang yang bertanya tentang apa yang telah diperbuatnya Syaikh
Ahmad Rifa'i selalu berkata , "Aku selalu membiasakan pekerjaan yang baik."
Syaikh Ahmad Rifa'i kalau kebetulan dihinggapi nyamuk akan membiarkannya.
Ia tidak mengijinkan orang lain untuk mengusirnya. Syaikh Ahmad Rifa'i
berkata, "Biarkanlah dia meminum darah yang dibagikan Allah
kepadanya."
Pada suatu hari ada seekor kucing sedang nyenyak tidur di atas lengan
bajunya. Waktu shalat telah masuk. Syaikh Ahmad Rifa'i lalu menggunting lengan
bajunya itu karena ia tidak sampai hati mengejutkan kucing yang sedang
lelap tidur itu. Seusai shalat, lengan bajunya itu diambil dan dijahit
lagi.
Jika ada orang minta dituliskan wafak kepadanya, maka Syaikh Ahmad Rifa'i
akan mengambil kertas lalu ditulis tanpa pena. Anehnya, sewaktu ada orang
memberikan kertas yang pernah ditulisnya tanpa pena setahun sebelumnya, ia
menolak untuk menulis ulang di atas kertas itu sambil menjelaskan bahwa kertas
itu sudah pernah ditulisinya.
Budi
pekerti mulia lain yang ditunjukkan Syaikh Ahmad Rifa'i ialah ia
tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan. Apabila ia dimaki
orang, ia hanya menundukkan kepala dan bersujud mencium bumi dan
menangis serta meminta maaf kepada orang yang memakinya. Syaikh
Ahmad Rifa'i pernah dikirimi surat oleh Syeikh Ibrahim al-Basity yang isi
suratnya merendahkan martabatnya. Syaikh Ahmad Rifa'i berkata kepada orang yang
menyampaikan surat itu, "Coba bacalah surat itu!"
Ternyata isi surat itu adalah "Hai orang yang buta sebelah,
hai Dajjal, hai orang yang membikin bid'ah, dan berbagai macam caci-maki
yang menyakitkan hati." Setelah pembawa surat itu selesai
membaca surat, maka surat itu diterimakan kepada Syaikh Ahmad Rifa'i, dan
setelah membaca Syaikh Ahmad Rifa'i berkata : "Ini semua benar, semoga
Allah membalas kebaikan kepadanya." Lalu Syaikh Ahmad Rifa'i
berkata dengan bersyair, "Maka tidaklah aku peduli kepada orang yang
meragukan aku yang penting menurut Allah, aku bukanlah orang yang
meragukan." Sebentar kemudian Syaikh Ahmad Rifa'i berkata :
"Tulislah sekarang jawaban balasanku yang berbunyi "Dari orang rendah
kepada Tuanku Syaikh Ibrahim. Mengenai tulisan Tuan seperti yang tertera dalam
surat, memang Allah telah menjadikan aku menurut apa yang dikehendaki-Nya dan
aku mengharapkanmu hendaknya sudi bersedekah kepadaku dengan mendo'akan dan
memaafkanku."
Setelah surat balasan ini sampai pada Syaikh Ibrahim al-Basity dan dibaca
isinya, kemudian Syaikh Ibrahim pergi. Menurut cerita, tidak ada
seorang pun yang tahu ke mana syaikh itu pergi.
Kisah menggemparkan yang pernah dialami Syaikh Ahmad Rifa'i adalah sewaktu ia
melakukan ibadah Haji dan ketika berziarah ke Makam Nabi Muhammad Saw.
Saat itu terlihat tangan menjulur dari dalam kubur Nabi Saw bersalaman
dengan beliau dan beliau pun terus mencium tangan Nabi Saw tersebut. Kejadian
itu disaksikan oleh banyak orang yang berziarah ke Makam Nabi Saw
tersebut. Semua orang takjub dan terheran-heran dengan peristiwa aneh itu.
Setelah menyaksikan keajaiban gurunya, salah seorang murid Syaikh Ahmad Rifa'i berkata,
"Ya Sayyidi! Tuan Guru adalah Qutub!". Syaikh Ahmad Rifa'i
menjawab, "Sucikan syak wasangkamu daripada Qutubiyah". Lalu
murid itu berkata lagi, "Tuan Guru adalah Ghauts!".
Syaikh Ahmad Rifa'i menjawab lagi, "Sucikan syak wasangkamu daripada
Ghautsiyah".
Menurut Al-Imam Asy-Sya'rani, jawaban-jawaban Syaikh Ahmad Rifa'i atas simpulan
muridnya adalah dalil bahwa Syaikh Ahmad Al-Rifa'i sejatinya telah
melampaui "Maqaamat" dan "Athwar", karena
ketinggian derajatnya , kualitas maqam-nya, dan dekatnya dengan Allah sehingga
tidak diketahuinya maqam, meski terdapat beberapa maqam.
Tentang waktu wafatnya Syaikh Ahmad Rifa'i tidak terdapat keseragaman. Sebagian
menyatakan Syaikh Ahmad Rifa'i wafat tahun 578 H di al-Batha'ih, yang
lain menyatakan Syaikh Ahmad Rifa'i wafat di Umm Ubaidah pada 22
Jumadilawwal 578 H atau 23 September 1183 M. Namun ada pula yang
menyatakan Syaikh Ahmad Rifa'i wafat pada hari Kamis, waktu Dhuhur,
tanggal 12 Rabbiul awwal 570 H dengan mengucapkan dua kalimah syahadat.
6. UNIVERSITAS DAN MASJID AL-AZHAR
Pada tanggal 14 Ramadhan 359H /
971M dimulai pembangunan masjid agung ditengah kota Cairo oleh Jauhar As-Shaqly
, kurang lebih memakan waktu selama dua tahun, bangunan tersebut digunakan
untuk shalat juma't pertama kali pada tanggal 17 Ramadhon 360H/972M. Di
sekeliling masjid ini dibangun dua istana megah pada masa Khalifah Al-Aziz
Billah. Kedua Istana tersebut dipisahkan oleh sebuah taman yang sangat
indah.yang menjadi ciri khas masjid Al-Azhar adalah dalam satu tiang ada dua
menara ,yang menggambarkan Saydina Hasan dan Saydina Husen,sehingga dua menara
menjadi lambang Al-Azhar As-syarif.
Masjid Jami" ini terletak disebelah barat
taman .Dan tata kota Cairo disekitar istana ini benar-benar menakjubkan,
sehingga Masjid Jami' ini di kenal sebagai Jami' Al-Azhar, berasal dari kata
Zahra yang berarti cahaya dan berkilauan. Ada yang menisbatkannya kepada nama
putri Rasulullah Fatimah Az-Zahra.
Al-Azhar As-Syarif sebuah nama yang tidak asing didengar oleh
dunia Islam maupun luar,ia adalah Universitas yang tertua di dunia,oleh sebab
itu Mesir terkenal dengan kiblatul ilmi yang artinya kiblatnya ilmu,tercatat
sebanyak 32 negara yang mengantar pelajarnya di Al-Azhar saat ini,Universitas
ini dibangun pada masa dinasti Fatimiyah yang berkuasa pada tahun 971 M,dinasti
yang berpusat di Maroko yang beribu kota di Tunisia dan Mesir adalah pusat
keilmuannya.
Pada awalnya
Al-Azhar adalah Universitas untuk menyebarkan pemikiran syi’ah,mengingat
dinasti Fathimiyah adalah dinasti yang berpayungkan syi’ah,namun pada saat
Sulthan Solahuddin Al-Ayyubi berkuasa dengan menggulingkan Dinasti Fathimiyah,masa
itu terjadi perang besar yaitu perang Salib,maka salah satu tak-tik Solahuddin
Al-Ayyubi adalah membersihkan orang syi’ah dahulu,karena takut pada saat terjadi
perang menghadapi musuh,akan terjadi perpecahan dan peperang dalam Islam
sendiri yaitu antara Ahlus Sunnah Wal Jama’ah dengan syi’ah.
Sulthan Solahuddin
Al-Ayyubi adalah seorang raja yang bijaksana bermazhab Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
,ia mengubah sistim pengajaran Al-Azhar menjadi Ahlus Sunnah wal Jama’ah.banyak
para ulama-ulama besar yang mengajar disini sehingga terlahirlah ulama-ulama
yang berpengaruh di dunia dari sini,diantara pengajar yang pernah mengajar
disini adalaha Ibnu Atoillah Assakandari,Ibnu Hajar Al-Asqolani,Ibnu Khaldun
dan banyak lagi.
Diceritakan pada
masa keemasan Islam,banyak orang-orang dari Negara manapun yang ingin belajar
di Mesir,termasuk orang-orang eropa cita-cita besar mereka adalah belajar di
negri arab,sebagai mana kita di zaman sekarang berangan-angan ingin belajar ke
eropa,seperti Negara Jerman,Francis,Inggris,Amerika dan sebagainya,mengingat di
Negara arab lebih maju peradabannya daripada Negara manapun.
Al-Azhar bukan saja
mengajarkan ilmu agama tetapi juga mengajarkan ilmu pengetahuan umum seperti
kedokteran,perdagangan,kesenian sastra dan lain-lain.didalam bidang agama
sendiri terbagi menjadi beberapa bidang,terdiri dari Syari’ah
Islamiyah,Ushuluddin,Bahasa.
Khusus untuk bidang
agama Islam sendiri tidak dikenakan biaya,sedangkan dalam bidang umum dikenakan
biaya,banyak pelajar dari Malaysia selain belajar agama mereka banyak menempuh
studi di Al-Azhar dalam bidang kedokteran,dikarenakan Mesir termasuk
berkualitas bagus dan jauh lebih murah jika dibandingkan studi dinegara Eropa.
Al-Azhar University
berkembang hingga melebarkan sayapnya dan kini Al-Azhar ada dari tingkat SD,dan
cabangnya di daerah-daerah mesir cukup banyak.
7. MASJID SAYYIDINA HUSEIN
حسين
منّى وانا من حسين, احبّ اللّه من احبّ حسينا, حسين سبط من الأسباط.
“Husein adalah bagian dari diriku dan aku
adalah bagian dari diri Husein. Semoga Allah Swt. mencintai orang yang
mencintai Husein. Husein adalah salah satu cucu diantara para cucuku.” (HR.
at-Tirmidzi).
الحسن
والحسين ريحنتاي من الدّنيا.
“Hasan dan Husein adalah dua wewangian
saya dari dunia.” (HR. Ahmad, Ibnu Adi, Ibnu Asakir dan at-Tirmidzi).
Masjid Sayyidina Husein terletak satu kawasan dengan Masjid
Al-Azhar,dinamakan dengan Masjid Sayyidina Husen karena didalamnya terdapat
Makam kepala Sayyidina Husen bin Ali bin Abi Thalib Ra,karena pada masa perang
Karbala cucu Nabi Muhammad SAW ini dipancung oleh orang seorang munafiq yang bernama
Ubaidillah bin Ziyad,badan beliau di semayamkan di Karbala,sedangkan kepala
beliau dipersembahkan kepada Yazid bin Muawiyyah yang pada saat itu sedang
berada di Syria.ada yang mengatakan kepala Saydina husen di makamkan di pekuburan
Baqi’ Madinah Al-Munawwaroh da nada pula yang mengatakan,pada saat dinasti
Fathimiyah berkuasa,maka sang raja memindahkan kepala cucu Nabi Muhammad SAW
ini ke Cairo.
Masjid ini adalah
masjid yang tidak pernah sepi penziarah yang berdatangan dari pelosok-pelosok
Mesir dan manca Negara,didalam Masjid ini pula tersimpan barang-barang
peninggalan Nabi Muhammad SAW seperti pedang,rambut,tapak kaki,jubah dan
barang-barang keseharian Rasulullah SAW,namun tidak dibuka untuk umum dan hanya
di pamerkan pada saat di hari besar Islam saja.
Ibnu
Hajar memberitahukan sebuah hadits dari suatu sumber yang diriwayatkan dari
Ali, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: “Pembunuh Husein kelak akan disiksa
dalam peti api, yang beratnya sama dengan siksaan separuh penduduk dunia.”
Abu
Na’im meriwayatkan bahwa pada hari terbunuhnya Sayyidina Husein, terdengar Jin
meratap dan pada hari itu juga terjadi gerhana matahari hingga tampak
bintang-bintang di tengah hari bolong. Langit di bagian ufuk menjadi
kemerah-merahan selama enam bulan, tampak seperti warna darah.
Sayyidina
Husein sungguh telah memasuki suatu pertempuran menentang orang yang bathil dan
mendapatkan syahidnya di sana. Menurut al-Amiri, Sayidina Husein dikarunia 6
anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Dan dari keturunan Sayyidina Husein yang
meneruskan keturunannya hanya Ali al-Ausath yang diberi gelar “Zainal Abidin”.
Sedangkan Muhammad, Ja’far, Ali al-Akbar, Ali al-Ashghor dan Abdullah, tidak
mempunyai keturunan (ketiga nama terakhir gugur bersama ayahnya sebagai syahid
di karbala). Sedangkan anak perempuannya adalah Zainab, Sakinah dan Fathimah.
Ulama meriwayatkan bahwa
Sayyidina Hasan Ra. adalah orang yang paling mirip Rasulullah Saw. antara dada
sampai kepalanya. Sedangkan Sayyidina Husein Ra. adalah orang yang paling mirip
dengan Rasulullah Saw. antara leher sampai bagian tengah badannya.
Diceritakan pada saat
bilal Bilal Bin Rabbah Ra (tukang azan Rasulullah SAW),setelah wafatnya baginda
Nabi Muhammad SAW Sayyidina Bilal bin Rabbah Ra merasa sangat sedih,ia tidak
bisa melihat segala sisi Madinah,karena teringat akan kenang-kenangannya
bersama Rasulullah SAW,sehingga ia tidak pernah lagi melantunkan
azan,dikarenakan setiap menyebut Nama Nabi Muhammad SAW dalam azan ia selalu
menangis,dan setiap selesai azan pasti kebiasaan beliau mendatangi rumah Nabi
Muhammad SAW.dengan kesedihan yang sangat mendalam akhirnya ia meninggalkan
kota Madinah Munawwaroh menuju Syria,setelah sekian lama meninggalkan kota
Madinah,maka dalam mimpinya ia di Rosulullah SAW agar menziarahi
kuburnya,akhirnya Sayyidina Bilal bin Rabbah memutuskan pergi ke Madinah untuk menziarahi
makam Nabi Muhammad SAW.
Melihat Bilal bin
Rabbah Ra datang,maka sahabat rindu untuk mendengar dengungan azan dari
suaranya yang merdu,maka Abu Bakar Assiddiq Ra pun datang untuk merayu beliau
untuk azan,tapi tidak berhasil,setelah itu datanglah Umar bin Khattab Ra
memintanya untuk azan,tetapi Bilal masih dalam pendirian tidak mau azan,karena
selalu teringat dengan Rasulullah SAW dan akan menciptakan
Maka datanglah
Saydina Hasan dan Husen untuk membujuknya untuk azan,dengan rayuan cucu
kesayangan Nabi Muhammad SAW ini,membuat Saydina Bilal bin Rabbah Ra
luluh,akhirnya naiklah bilal kemenara azan,walaupun pada akhirnya Bilal pada
saat menyebut ‘’ashadu anna
muhammadarrosulullah’’ bilal tak dapat melanjutkan azannya,dan madinah
mengalami kesedihan yang kedua kalinya seperti waktu meninggalnya Rosulullah
SAW.
Sayyidatuna
Fathimah az-Zahra ketika mengunjungi Rasulullah Saw., pada waktu beliau sakit
yang terakhir dengan ditemani oleh putranya Sayyidina Hasan dan Husein Ra. Ia
berkata kepada Rasulullah Saw.: “Ya Rasulullah ini adalah kedua putramu, maka
berilah warisan keduanya.”
Lalu
Rasulullah Saw. bersabda: “Adapun Hasan maka ia mewarisi kedermawanan dan
kewibawaanku, adapun Husein maka ia mewarisi keberanian dan keluhuranku.” (HR.
Ibnu Majah, Thabrani, Abu Nu’aim dan Ibnu Asakir).
Sayyidina
Husein adalah seorang ahli ibadah dan orang yang sangat taat, beliau selalu
berpuasa dan berqiyamul lail, dermawan, suka menyambung tali persaudaraan, suka
menolong orang yang minta tolong kepadanya dan tekun menjalankan perintah
Tuhannya. Beliau adalah seorang yang sabar menghadapi kesulitan, tabah menerima
cobaan, tidak suka marah serta bersedih hati dan tidak suka merasa cemas serta
patah semangat.
Para
Ulama meriwayatkan bahwa suatu ketika putra Sayyidina Husein meninggal dunia,
namun beliau tidak merasa sedih. Maka orang-orang bertanya kepadanya tentang
hal itu. Beliau menjawab: “Sesungguhnya kami para Ahli Bait selalu meminta
kepada Allah Swt., maka Allah Swt. mamberi kami. Lalu tatkala Allah Swt.
menghendaki sesuatu yang tidak kami sukai, sedangkan Allah Swt. menyukainya,
maka kami pun merelakannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar